Liputan6.com, Jakarta Ramadan tahun ini menjadi momen yang tak terduga bagi Karina Ranau, istri aktor Epy Kusnandar. Usaha takjil dan warung makannya mendadak menjadi sorotan setelah dituduh menggunakan 'penglaris' untuk menarik pelanggan. Tuduhan tersebut bermula dari salah satu tetangganya yang merasa bisnisnya terdampak. Namun, Karina Ranau dengan tegas membantah semua tuduhan tersebut, menekankan bahwa kesuksesan usahanya adalah buah dari kerja keras, doa, dan dedikasi timnya.
Tuduhan miring ini berawal dari komentar sindiran seorang tetangga yang disampaikan langsung di warung milik Karina. "Kejadiannya itu pagi-pagi, aku bantu anak-anak persiapan di warung, tiba-tiba orang itu baru dateng, 'emang bisa masak?', jadi gitu mancing-mancing," ungkap Karina Ranau dalam tayangan Rumpi No Secret. Ia juga menambahkan bahwa karyawannya turut mendengar gosip serupa yang disebarkan tetangganya tersebut. Kejadian ini menimbulkan keresahan dan mencemarkan nama baik usaha yang telah dirintisnya selama bertahun-tahun.
Meskipun sempat merasa geram atas tuduhan tersebut, Karina Ranau memilih jalur damai. Ia menjelaskan bahwa usaha kulinernya telah berjalan jauh lebih lama dibandingkan usaha tetangganya, dan tidak masuk akal jika ia menggunakan cara-cara mistis. "Orang itu baru sewa 1 tahun, kalau aku di situ dah 15 tahun," tegasnya. Lebih lanjut, ia juga menekankan bahwa usaha tetangganya merupakan toko sembako, yang berbeda jenis usaha dengan warung makan miliknya. Perdamaian akhirnya tercapai dengan bantuan pihak keamanan setempat, menandai berakhirnya polemik ini.
Advertisement
Bantahan Karina Ranau Atas Tuduhan Penglaris
Karina Ranau secara tegas membantah tuduhan penggunaan 'penglaris' dalam usahanya. Ia menjelaskan bahwa kesuksesan yang diraihnya selama ini adalah hasil kerja keras dan doa. Dedikasi karyawannya yang telah bekerja bertahun-tahun juga menjadi kunci keberhasilan bisnis kulinernya. Ia merasa sangat dirugikan dengan tuduhan tersebut, karena dapat merusak reputasi dan menimbulkan keresahan di kalangan karyawannya.
Istri Epy Kusnandar ini juga mempertanyakan logika di balik tuduhan tersebut. Bagaimana mungkin usaha yang sudah berjalan selama 15 tahun, jauh lebih lama dari usaha tetangganya yang baru satu tahun, dituduh menggunakan cara-cara yang tidak wajar untuk mendapatkan pelanggan. Menurutnya, kesuksesan bisnisnya semata-mata berkat kerja keras, manajemen yang baik, dan tentunya doa.
Karina Ranau menekankan bahwa ia selalu berpegang teguh pada prinsip kerja keras dan kejujuran dalam menjalankan usahanya. Ia berharap kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, agar lebih bijak dalam menyikapi kesuksesan orang lain dan menghindari penyebaran informasi yang tidak benar.
Advertisement
Kronologi Tuduhan dan Proses Perdamaian
Tuduhan penggunaan 'penglaris' berawal dari komentar sindiran tetangga yang disampaikan langsung di warung milik Karina Ranau. Komentar tersebut kemudian berkembang menjadi gosip yang tersebar di kalangan karyawan dan lingkungan sekitar. Karyawan Karina Ranau turut mendengar gosip tersebut dan merasa terganggu dengan hal itu.
Setelah klarifikasi dan mediasi yang dilakukan, akhirnya tercapai kesepakatan damai antara Karina Ranau dan tetangganya. Proses perdamaian ini difasilitasi oleh pihak keamanan setempat, yang menjadi saksi atas kesepakatan tersebut. Karina Ranau mengunggah pernyataan perdamaian ini di akun Instagram pribadinya.
Dalam unggahan tersebut, Karina Ranau menegaskan bahwa tetangganya telah berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya kembali. Perdamaian ini menjadi titik akhir dari polemik yang sempat mengganggu ketenangan Karina Ranau dan karyawannya. Ia berharap agar kejadian ini tidak terulang kembali di masa mendatang.
Dampak Tuduhan Terhadap Bisnis dan Karyawan
Tuduhan penggunaan 'penglaris' tentu saja berdampak negatif terhadap bisnis Karina Ranau. Selain merusak reputasi, hal ini juga menimbulkan keresahan di kalangan karyawannya. Mereka merasa khawatir dan terganggu dengan gosip yang beredar.
Karina Ranau merasa bertanggung jawab atas kesejahteraan karyawannya. Ia berupaya untuk menenangkan dan memberikan dukungan kepada mereka agar tetap fokus dalam menjalankan tugasnya. Ia juga berusaha untuk menjaga agar operasional warung makan tetap berjalan lancar.
Kejadian ini menjadi pembelajaran berharga bagi Karina Ranau untuk lebih berhati-hati dan bijak dalam menghadapi berbagai situasi yang mungkin terjadi dalam menjalankan bisnisnya. Ia berharap agar kejadian serupa tidak terulang kembali dan usahanya dapat terus berjalan dengan lancar.
Meskipun sempat merasa terbebani dengan tuduhan tersebut, Karina Ranau tetap teguh pada pendiriannya. Ia memilih untuk fokus pada usahanya dan terus memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggannya. Ia berharap agar kejadian ini tidak akan menghambat perkembangan bisnisnya di masa mendatang.
Advertisement
