Liputan6.com, Jakarta Majelis Hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan melakukan Pemeriksaan Setempat pekan lalu, menindaklanjuti sidang cerai Baim Wong. Ada tiga lokasi yang diperiksa yakni rumah Baim Wong, kediaman Paula Verhoeven, dan kantor sang aktor.
Humas Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Suryana mengatakan, Pemeriksaan Setempat adalah terobosan Majelis Hakim untuk mengecek objek-objek properti termasuk rumah dan tanah untuk ditafsirkan merespons gugatan hak asuh anak.
Baca Juga
“Nanti, hak asuh anak itu dilihat bagaimana kalau anak di sini, harus tahu lokasinya juga. Itu bukan keharusan tapi kalau Majelis Hakim merasa perlu itu bagian dari pembuktian,” kata Suryana di Jakarta, pekan ini.
Advertisement
Ia membantah Pemeriksaan Setempat hanya diajukan Baim Wong selaku pemohon sementara Paula Verhoeven pasrah. Paula Verhoeven sebagai termohon disebut turut mengajukan Pemeriksaan Setempat. Majelis Hakim kemudian merespons.
Supaya Tahu Kondisinya
Melansir video klarifikasi di kanal YouTube Intens Investigasi, Rabu (26/3/2025), Suryana menyatakan, para pihak mengharap Majelis Hakim berkenan meninjau lokasi sebagai bahan pertimbangan sebelum membuat keputusan.
“Dua pihak juga sama (mengajukan). Jadi kedua pihak, baik pemohon maupun termohon mempersilakan supaya tahu bagaimana kondisinya. Di samping itu Majelis Hakim menganggap perlu,” Suryana menyambung.
Advertisement
Dalam Proses Pembuktian
Menurutnya, Pemeriksaan Setempat adalah tahap akhir pembuktian dalam sidang cerai Baim Wong dan Paula Verhoeven. Pasalnya, kedua pihak tak lagi mengajukan alat bukti dan saksi-saksi setelah Pemeriksaan Setempat berakhir.
“Masih dalam tahap proses pembuktian dan mungkin (ini) tahapan terakhir karena para pihak kemarin sudah tidak lagi menyampaikan bukti-bukti. Jadi itu sebagai tahap terakhir dalam proses pembuktian,” Suryana menambahkan.
Anak-anak Baim Wong Teriak
Diberitakan sebelumnya, Pemeriksaan Setempat yang dihadiri Baim Wong maupun Paula Verhoeven diwarnai teriakan anak-anak. Kuasa hukum Baim Wong, Fahmi Bachmid, membenarkan insiden tersebut.
“Tidak mau. Anak-anak tidak bisa dipaksa. Dia tidak mau, dia menolak. Tidak mau dengan ibunya. Jadi aneh bagi saya apabila seorang anak tiba-tiba menolak kehadiran ibunya. Ada apa terhadap ibu tersebut sampai anaknya pun menolak,” urainya.
Advertisement
