Sulitnya Seniman Betawi Menyambung Hidup

Berbagai pementasan kebudayaan dan kesenian Betawi bisa dibilang langka ditemui di jaman sekarang ini.

oleh Yazir Farouk diperbarui 27 Nov 2013, 13:40 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2013, 13:40 WIB
qubil-131127b.jpg

Berbagai pementasan kebudayaan dan kesenian Betawi bisa dibilang langka ditemui di jaman sekarang ini. Imbasnya, para seniman Betawi kehabisan akal untuk sekadar bikin dapur di rumahnya terus 'ngebul'

Setidaknya hal itu diungkapkan Qubil AJ alias Bang Madit. Bintang sinetron Islam KTP ini bilang kegiatan kesenian Betawi sedikit mendapat ruang. Padahal kata dia, para seniman hanya mengandalkan mentas dari panggung ke panggung untuk menyambung hidup.

"Kami sadar temen-temen seniman Betawi mau berangkat jalan (mentas) aja susah ongkosnya. Saya kasihan lenong betawi tertatih-tatih," kata Qubil di sela-sela acara Penganugerahan dan Pargelaran Komedi Betawi, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2013) malam

Melalui Yayasan Komedi Betawi (Kombet), kegelisahan itu bisa terobati. Setidaknya, agenda pementasan diusahakan bakal rutin digelar mulai sekarang. Qubil juga bilang, wadah yang sudah diikutinya sejak 2000 itu bisa jadi fasilitator untuk generasi muda pecinta budaya dan seni Betawi.

"Yayasan Kombet ini peduli dengan kegiatan-kegiatan. Contohnya, Kombet kasih ruang kepada grup-grup lenong muda untuk tampil di berbagai festival," jelas Qubil.

Satu lagi yang sangat diharapkan Qubil adalah keterlibatan acara lenong di televisi. Dia rindu dengan acara komedi Lenong Rumpi yang digagas Harry de Fretes. Ya, program itu begitu populer di era 90an. "Padahal yang main Lenong Rumpi bukan orang betawi. Nah kite harus bangga," ujarnya tertawa.(Yaz)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya