Konflik antara Rachmawati Soekarnoputri dan rumah produksi MVP Picture akan berlanjut di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Selain masalah hak cipta, pihak MVP Pictures juga memastikan tidak akan memberikan royalti kepada Rachmawati.
"Tidak ada kata-kata pembagian royalti. Dari awal juga jelas dan tidak ada masalah dengan itu," ungkap juru bicara MVP Pictures, Aris Muda, di Citiwalk Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (17/12/2013).
Isu tentang pembagian royalti ini ikut menyeruak saat antusiasme penonton terhadap film ini cukup membludak. Sejak diputar pekan lalu, film Soekarno segera mendapat sambutan hangat bagi pencinta film nasional. Bahkan, beberapa hari setelah pemutaran perdana, pihak bioskop menambah layar hingga 145 layar di seluruh Indonesia.
Di sisi lain, sengketa antara Rachmawati-MVP Pictures terjadi karena putri Bung Karno itu menduga pihak MVP Pictures telah mencuri idenya soal pembuatan film Soekarno. Sidang perdana untuk perkara ini akan digelar di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, Rabu 18 Desember besok.
"Kami ikuti saja prosedur hukum yang berlaku. Tidak ada masalah royalti. Ini hanya masalah pemilihan aktor dan film mana yang didahulukan. Lalu sekarang ke hak cipta," jelas Aris. (fei)
"Tidak ada kata-kata pembagian royalti. Dari awal juga jelas dan tidak ada masalah dengan itu," ungkap juru bicara MVP Pictures, Aris Muda, di Citiwalk Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (17/12/2013).
Isu tentang pembagian royalti ini ikut menyeruak saat antusiasme penonton terhadap film ini cukup membludak. Sejak diputar pekan lalu, film Soekarno segera mendapat sambutan hangat bagi pencinta film nasional. Bahkan, beberapa hari setelah pemutaran perdana, pihak bioskop menambah layar hingga 145 layar di seluruh Indonesia.
Di sisi lain, sengketa antara Rachmawati-MVP Pictures terjadi karena putri Bung Karno itu menduga pihak MVP Pictures telah mencuri idenya soal pembuatan film Soekarno. Sidang perdana untuk perkara ini akan digelar di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, Rabu 18 Desember besok.
"Kami ikuti saja prosedur hukum yang berlaku. Tidak ada masalah royalti. Ini hanya masalah pemilihan aktor dan film mana yang didahulukan. Lalu sekarang ke hak cipta," jelas Aris. (fei)