Cerita Penerima Beasiswa Bidikmisi, Peraih IPK Tertinggi di Universitas Jember

Penerima Beasiswa Bidikmisi, Erwinda Viantasari lulus dengan IPK tertinggi 3,92 dari Universitas Jember.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Sep 2019, 14:00 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2019, 14:00 WIB
(Foto: Dok Universitas Jember)
Penerima beasiswa bidikmisi yang meraih IPK tertinggi di Universitas Jember, Erwinda (Foto: Dok Universitas Jember)

Liputan6.com, Jakarta - Keterbatasan keuangan keluarga tak membuat perempuan ini patah semangat meraih pendidikan. Lewat prestasi dan semangatnya, Erwinda Viantasari menyelesaikan pendidikan di Universitas Jember dan di wisuda pada Sabtu, 31 Agustus 2019.

Kelulusan Winda, panggilan akrabnya juga spesial. Lantaran mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Matematikan FKIP Universitas Jember dan meraih gelar Sarjana Pendidikan meraih predikat sebagai peraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi yakni 3,92. Winda juga termasuk penerima Beasiswa Bidikmisi. Ia pun menyelesaikan pendidikan kuliah selama tiga tahun, sembilan bulan dan lima hari ini.

"Sewaktu duduk di SMP 2 Bangorejo, Banyuwangi, saya sudah hampir putus sekolah karena orangtua tidak mampu lagi membiayai sekolah. Tapi karena prestasi saya yang baik maka guru-guru di SMP 2 Bangorejo sepakat mendaftarkan saya ke SMAN 1 Genteng Banyuwangi yang merupakan sekolah favorit. Jadi selama sekolah di tingkat SMP hingga SMA, saya selalu mendapatkan keringanan biaya karena berprestasi," ujar Winda, mengutip dari laman Universitas Jember, ditulis Selasa (3/9/2019).

Wina berasal dari keluarga kurang mampu. Orangtuanya yaitu Pairin dan Siti Atiqah hanya buruh tani yang lebih banyak bekerja saat ada orang yang membutuhkan tenaga mereka. Sementara tanah seperemat hektar milik keluarga juga tidak bisa dijadikan sebagai sandaran utama untuk hidup.

Akan tetapi, Winda memang siswa yang berprestasi. Saat duduk di SMPN 2 Bangorejo, Winda selalu menempati peringkat pertama secara paralel di sekolahnya selama lima semester berturut-turut hingga lulus. Begitu juga saat belajar di SMAN 1 Genteng, Winda masuk dalam kelas unggulan dan namanya jadi langganan selalu masuk dalam deretan tiga besar siswa terbaik di SMAN 1 Genteng.

"Saat duduk di SMA saya juga meraih juara pertama Olimpiada Teknologi Informasi dan Komunikasi se-Kabupaten Banyuwangi. Namun, yang paling membekas adalah saat saya meraih juara dua lomba desain batik khas Banyuwangi, wala hanya dapat juara kedua tetapi desain batik karya saya menjadi batik resmi SMAN 1 Genteng hingga kini," kata lulusan FKIP Universitas Jember.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Beasiswa Bidikmisi

Setelah Dapat Beasiswa Bidikmisi, Ini 3 Hal yang Harus Dipatuhi
Jangan berpuas diri dulu, setelah mendapatkan Bidikmisi inilah 3 hal yang harus selalu kamu patuhi saat kuliah nanti. (Foto: Istimewa)

Selain itu, prestasi Winda ini berlanjut saat menuntut ilmu di Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember. Winda meraih peringkat 10 besar di ajang Olimpiade Sains Nasional 2017 di Yogyakarta. Winda juga masuk dalam tim Olimpiade Nasional MIPA Universitas Jember pada 2019.

Beasiswa Bidikmisi menjadi penyelamat bagi Wina. Awalnya Winda sempat ragu melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi karena terbentur biaya. Namun, dorongan dari para gurunya dan fasilitas beasiswa Bidikmisi dari pemerintah melalui Kemenristekdikti membuka masa depan yang lebih cerah baginya.

“Alhamdullilah saya mendapatkan beasiswa Bidikmisi, mungkin saya tidak bisa seperti saat ini jika tidak mendapatkan bantuan dari Kemenristekdikti,” kata Winda.

Meski sudah mendapatkan beasiswa Bidikmisi, bukan berarti perjuangan Winda berakhir. Uang bulanan Rp 650 ribu harus dipergunakan sebaik-baiknya agar cukup untuk hidup di Jember.

"Saya hanya minta uang ke orangtua untuk keperluan yang sangat mendesak, untuk menutupi kebutuhan sehari-hari maka semenjak semester tiga hingga hampir lulus kuliah, saya memberikan pelajaran tambahan bagi siswa SD hingga SMA. Lumayan sekali tatap muka bisa dapat Rp 25 ribu sampai Rp 50 ribu tergantung pada materi yang diajarkan,” ujar dia.

Winda menambahkan, sejak kecil, dirinya memang bercita-cita jadi guru. Oleh karena itu, ia memilih kuliah di FKIP Universitas Jember. “Sebab saya ingin mendidik anak-anak agar mampu meraih cita-citanya, terutama anak-anak yang kurang mampu seperti saya. Sebab jika kita mau berusaha keras dan berdoa, maka tidak ada yang mungkin, insyaallah selalu ada jalan," tutur dia.

Apresiasi Prestasi Winda

Rektor Universitas Jember, Moh. Hasan pun mengapresiasi prestasi Winda. Ia mengatakan, dalam wisuda Universitas Jember periode I Tahun Akademik 2019/2020 ini terdapat 900 wisudawan yang 376 lulusan adalah penerima beasiswa dari berbagai sumber, antara lain Beasiswa Bidikmisi, Beasiswa Bank Indonesia, Beasiswa Lippo dan lainnya.

"Pemberian beasiswa dari pemerintah dan swasta terbukti mampu memberikan kesempatan bagi anak bangsa yang berprestasi untuk menuntut ilmu di bangku perguruan tinggi. Dan tahun ini, Universitas Jember menyalurkan beasiswa Bidikmisi bagi 1.700-an mahasiswa di Kampus Tegalboto," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya