Cerita Mahasiswa ITS Surabaya Gani Selesaikan Tugas Akhir 3.045 Halaman

Mahasiswa ITS Surabaya, Muharom Gani Irwanda menceritakan pengalaman menyusun tugas akhir (TA) hingga 3.045 halaman.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Jul 2019, 20:00 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2019, 20:00 WIB
(Foto:Dok Humas ITS)
Tugas akhir Mahasiswa ITS setebal 3.045 halaman yang ditulis oleh Muharom Gani Irwanda, mahasiswa Departemen Teknik Infrastruktur Sipil ITS (Foto: Dok Humas ITS)

Liputan6.com, Jakarta - Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Muharom Gani Irwanda menarik perhatian publik pada pertengahan Juli 2019. Bayangkan saja ia mampu menyelesaikan tugas akhir (TA) sebanyak 3.045 lembar halaman. Padahal mahasiswa ITS biasanya mengerjakan ratusan halaman.

Gani pun menceritakan pengalaman menyusun TA akhir berjudul Penjadwalan Waktu Pelaksanaan dan Rencana Anggaran Biaya Pelaksanaan Proyek Pembangunan Denver Apartment, Kompleks Citraland CBD-Kota Surabaya.

Mahasiswa Departemen Infrastruktur Sipil ini mengumpulkan data untuk TA sejak Juli tahun lalu. Sedangkan pada pertengahan Februari 2019, ia menerima pengumuman lulus ikuti magang di Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sambil magang di salah satu BUMN, ia mengerjakan tugas akhir tersebut. Oleh karena itu, karena kesibukan, proses pengerjaan isi bab TA sempat tertunda.

"Dihitung sejak pengumpulan data-data itu Juli tahun lalu. Untuk bagian isi dikerjakan sekitar Februari," kata Gani, saat dihubungi Liputan6.com, Senin (22/7/2019).

Meski sempat tertunda, ia tak menyerah. Kemudian ia tekun menyelesaikan tugas akhirnya. Bahkan pernah selama satu minggu terus mengerjakan tugas akhir. "Pengerjaan nonstop itu satu minggu sebelum Lebaran," tutur dia.

Ia pun mendapatkan dukungan dari keluarga untuk menyelesaikan tugas akhir. Bahkan ibu dan adiknya datang ke Surabaya, Jawa Timur untuk menemani dirinya.

"Dapat dukungan yang sangat besar dari keluarga, sampai-sampai adik dan ibu menyusul ke Surabaya untuk mendampingi, karena ibu khawatir," kata dia.

Gani mengatakan, saat mengerjakan tugas tersebut memang ada sejumlah kendala yang dihadapi. Hal itu mulai dari susah sinyal karena lokasi magang yang jauh dari kota dan sering mati lampu. Selain itu ia hadapi kendala saat mengumpulkan data-data yang diperlukan.

"Kalau tantangannya itu jam tidurnya dalam sehari hanya 2 jam," kata dia.

Gani juga kaget lantaran dirinya sampai dihubungi oleh berbagai media karena tugas akhir yang mencapai ribuan halaman.  Meski demikian, ia mengharapkan tugas akhir ini dapat menambah wawasan bagi orang yang membacanya.

"Harapannya tugas akhir ini bisa menambah wawasan bagi orang yang membacanya. Jadi, sedikit banyak orang bisa mengetahuinya," tutur dia.

(Wiwin Fitriyani, mahasiswi Universitas Tarumanagara)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Mahasiswa ITS Selesaikan TA 3.045 Halaman, Bahas Apa?

(Foto: Dok ITS)
Kampus ITS (Foto: Dok ITS)

Sebelumnya, salah satu mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya mengerjakan tugas akhir hingga ribuan lembar halaman.  Muharom Gani Irwanda, mahasiswa Departemen Teknik Infrastruktur Sipil ITS yang menyusun tugas akhir (TA) setebal 3.045 halaman.

Gani menyelesaikan bab empat hingga lampiran tidak lebih dari satu bulan. Hal ini lantaran Gani sedang ikut magang bersertifikasi dari salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ia baru benar-benar mengerjakan tugas akhir pada tujuh hari sebelum Lebaran.

"Lalu setelah itu baru bisa mengerjakan lagi tanggal 29 Juni sampai 5 Juli lalu," kata Gani, seperti dikutip dari suarasurabaya.net, Jumat, 19 Juli 2019.

Ia mengerjakan seluruh bagian tugas akhir miliknya di program Microsoft excel. Ia juga tidak menyangka jika TA yang dikerjakan mencapai ribuan halaman. Gani kelahiran Bojonegoro ini baru sadar ketika sepupunya membantu menghitung total halaman. “Saya pikir hanya di kisaran seribu ternyata sampai tiga ribuan,” ujar dia.

Bila ketebalan tugas akhir ada pada lampiran, beda cerita dengan mahasiswa yang fokus pada manajemen konstruksi ini. Pada bab satu sampa tiga dikerjakan dari halaman satu hingga 152. Kemudian bab empat sampai delapan dari halaman 153 sampai 2.893 halaman. "Sisanya adalah lampiran dan cover," kata Gani.

Mantan juara Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) 2017 ini mengatakan, selama proses pengerjaan, dirinya terus memantau layar laptop selama 15 jam.

Bahkan selama satu satu minggu sebelum sidang, ia rela memangkas jam tidur menjadi dua jam per hari. "Bahkan ibu saya sampai khawatir dan akhirnya ikut ke Surabaya untuk menemani selama proses pengerjaan tersebut, ibu benar-benar supporting system untuk saya,” kata dia.

 

Jadi Tantangan

Pengerjaan tugas akhir ini merupakan tantangan tersendiri bagi Gani. Gedung yang dipakai Gani yaitu apartemen Denver di kawasan Citraland, Surabaya. Awalnya ia ingin menyelesaikan tugas akhir untuk gedung 37 lantai.

"Namun dosen saya melarang, katanya saya akan kesulitan," ujar dia.

Gani pun mengerjakan 11 lantai yang masing-masing dirincikan hitungannya. Dengan begitu, ada 11 perhitungan volume, kapasitas produksi dan tenaga kerja, jumlah alat, durasi hingga perkiraan harga berbeda.

"Saya merasa tertantang, karena tidak bisa mengerjakan 37 lantai, saya harus bisa mengerjakan 11 lantai dengan baik," ujar dia.

Gedung yang digunakan Gani memang memiliki kesulitan di atas rata-rata. Gedung ini berbentuk kotak di bagian bawah, lalu meninggi ke atas berbentuk huruf L. Setidaknya ada enam perbedaan konstruksi. Dalam satu gedung saja ada perbedaan ukuran balok dan besi yang digunakan. 

Adapun tugas akhir terapan Gani tersebut berjudul Penjadwalan Waktu Pelaksanaan dan Rencana Anggaran Biaya Pelaksanaan Proyek Pembangunan Denver Apartment, Kompleks Citraland CBD-Kota Surabaya.

"Saya sudah meniatkan untuk melakukan yang terbaik di TA ini, semoga nantinya dapat berguna dan menjadi referensi untuk teman-teman yang ingin fokus pada metode konstruksi," ujar dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya