BMKG: Angin Kencang di Kota Batu Akibat Pemanasan Kebakaran Hutan

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, sebelumnya memastikan kebutuhan dasar 1.000-an pengungsi korban bencana angin kencang di Kota Batu terpenuhi.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Okt 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2019, 09:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Angin kencang melanda Desa Sumberbrantas Kecamatan Bumiaji Kota Batu pada Sabtu malam 19 Oktober 2019 sekira pukul 23.30 WIB. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Jawa Timur menyebutkan, berdasarkan analisis yang dilakukan mengenai angin kencang di daerah Cangar, Batu Jawa Timur disebabkan karena ada pemanasan yang kuat akibat kebakaran hutan atau lahan di sekitar daerah tersebut.

"Sehingga udara dapat terangkat dengan kuat dan cepat," kata Kasi Data dan Informasi BMKG Juanda Teguh Tri Susanto di Sidoarjo, Senin, 21 Oktober 2019 dilansir Antara.

Ia mengemukakan, apabila pemanasan yang demikian terjadi di suatu tempat, di tempat itu seolah-olah terjadi kekosongan udara yang dengan cepat pula  diisi oleh udara sekitarnya. Sehingga daerah tersebut menjadi daerah pumpunan angin dan pengumpulan udara.

"Pengumpulan udara yang berlangsung sangat cepat menimbulkan pusaran angin," ujar dia.

Ia mengatakan, pusaran angin seperti kejadian tersebut paling sering terjadi di padang pasir, dan dapat mengangkut debu, pasir atau benda-benda ringan lainnya. "Sesuai dengan prediksi kami, kondisi itu tidak akan berlangsung lama," kata dia.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, sebelumnya memastikan kebutuhan dasar 1.000-an pengungsi korban bencana angin kencang di Kota Batu terpenuhi. Khofifah mengatakan, dirinya telah memastikan tiga kebutuhan dasar para pengungsi tersebut bisa dipenuhi oleh Pemerintah Kota Batu.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga telah memberikan bantuan berupa pakaian, makanan, alas tidur, dan lainnya. Bencana angin kencang melanda tiga desa di wilayah Kota Batu, Jawa Timur pada Sabtu, 19 Oktober 2019 dan Minggu 20 Oktober 2019 menyebabkan satu orang meninggal dunia dan sedikitnya 1.183 orang mengungsi.

 

 

 

*** Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Angin Kencang Melanda Kota Batu

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Angin kencang melanda Desa Sumberbrantas Kecamatan Bumiaji Kota Batu pada Sabtu malam 19 Oktober 2019 sekira pukul 23.30 WIB. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, angin kencang melanda Desa Sumberbrantas Kecamatan Bumiaji Kota Batu pada Sabtu malam 19 Oktober 2019 sekira pukul 23.30 WIB. Hingga Minggu, 20 Oktober 2019, angin masih berhembus kencang. 

Seluruh wilayah Desa Sumberbrantas hampir seluruhnya lumpuh. Banyak pohon tumbang yang mengganggu akses jalan raya dan mengancam beberapa bangunan rumah maupun dan fasilitas umum. Hingga saat ini listrik masih padam dan mengganggu jaringan komunikasi.

"Satu korban meninggal dunia atas nama Sodiq dan beberapa orang mengalami luka-luka dan gangguan saluran pernafasan," tutur Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, Senin, 21 Oktober 2019. 

Barung menyampaikan, ada sekitar 20 unit bangunan rumah rusak di Desa Sumbergondo, fasilitas umum, jaringan komunikasi, jaringan listrik. 

"Kami sudah melakukan evakuasi warga yang terkena dampak menuju beberapa pos pengungsian yaitu posko PB BPBD Kota Batu sebanyak 351 jiwa, rumas dinas Walikota sebanyak 122 jiwa, balai Desa Punten sebanyak 530 jiwa, balai Desa Tulungrejo sebanyak 40 jiwa, dan ke SDN 1 Punten sebanyak 173 jiwa," kata dia. 

Selanjutnya, pihak kepolisian berkoordinasi dengan Pemkot Batu untuk menyiapkan beberapa pos pengungsian lainnya yaitu balai Desa Sidomulyo, Kelurahan Sisir, GOR Ganesa, Balai Desa Sumbergondo, dan Sekretariat PGRI. "Kami juga koordinasi dengan BPBD berkaitan alat dan kendaraan yang dibutuhkan di lokasi," ucap Barung. 

Kemudian, kepolisian juga berupaya mengurai kelancaran lalu lintas dengan memotong pohon roboh atau tumbang, tiang listrik yang roboh, rumah atau gudang yang atapnya terbang ataupun gentengnya yang melorot. 

"Kami juga koordinasi dengan pihak terkait untuk pendirian pos pelayanan kesehatan dan dapur umum," ujar Barung. 

Selain itu, pihak kepolisian juga berencana melakukan tindakan mengevakuasi seluruh warga yang berada di Desa Sumberbrantas. 

"Untuk pertimbangan keamanan dan keselamatan, jalur lalu lintas Kota Batu - Kabupaten Mojokerto via Cangar ditutup. TNI, Polri, dan Satpol PP mengamankan lokasi terdampak yang ditinggalkan," ucap Barung. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya