Listrik Sudah Mulai Menyala Usai Angin Kencang di Kota Batu

Manager PLN UP3 Malang, Mohammad Eryan Saputra melaporkan sebanyak 1.015 pelanggan PLN di Kota Batu padam akibat angin kencang yang melanda Kawasan Cangar, Kecamatan Bumiaji.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Okt 2019, 22:20 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2019, 22:20 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Angin kencang melanda Desa Sumberbrantas Kecamatan Bumiaji Kota Batu pada Sabtu malam 19 Oktober 2019 sekira pukul 23.30 WIB. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Listrik di sejumlah titik Kota Batu, Jawa Timur, mulai menyala Senin malam (21/10/2019). Hal ini setelah peristiwa angin kencang melanda Kota Batu. 

Selain itu, 11 titik gardu trafo tiang (GTT) milik PLN yang awalnya mengalami padam, kini hanya tinggal satu yang masih padam.

"Alhamdulillah 10 GTT hingga malam ini sudah menyala kembali, dan sekitar 50 pelanggan yang listriknya masih padam dari total 1.015 pelanggan yang awalnya mengalami gangguan padam," kata Manager Komunikasi PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jatim Fenny Nurhayati di Surabaya, Senin malam.

Ia mengatakan, dari 11 GTT yang awalnya rusak akibat angin kencang, 10 GTT sudah menyala dan proses menuju normal, sedangkan satu GTT masih menunggu perbaikan tim di lapangan karena tiang betonnya patah, dengan lokasi dekat wisata air panas Cangar.

Sebelumnya, Manager PLN UP3 Malang, Mohammad Eryan Saputra melaporkan sebanyak 1.015 pelanggan PLN di Kota Batu padam akibat angin kencang yang melanda Kawasan Cangar, Kecamatan Bumiaji.

Sejumlah infrastruktur kelistrikan milik PLN, kata dia, mengalami kerusakan seperti tiang listrik roboh, trafo rusak akibat bencana tersebut dan mayoritas terjadi di dua desa, yakni Desa Sumber Brantas dan Desa Cangar.

Ia merinci, kerusakan yang terjadi masing-masing adalah Jaringan Tegangan Menengah ULP Batu atau kerusakan jaringan SUTM sepanjang 250 Ms, kemudian satu tiang listrik patah, satu tiang tegangan menengah roboh, satu tiang beton Tegangan Rendah rusak.

Sebelumnya, seorang warga meninggal dunia dan seribuan yang tinggal di Kecamatan Bumiaji, harus mengungsi akibat bencana angin kencang yang menerjang wilayah itu sejak Sabtu 19 Oktober 2019.

Ada tiga desa yang terdampak angin kencang tersebut, yakni Desa Sumber Brantas, Desa Gunungsari, dan Desa Sumbergondo, yang ketiganya berada di wilayah Kecamatan Bumiaji. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, Sasmito mengatakan, hingga saat ini tercatat ada kurang lebih sebanyak 1.216 pengungsi.

Berdasarkan data BPBD Kota Batu, titik pengungsian terbagi di lima lokasi, yakni Rumah Dinas Wali Kota Batu, Desa Punten, Posko BPBD Kota Batu, Balai Desa Tulungrejo dan SDN 1 Punten.

 

 

*** Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Akibatkan Satu Orang Korban Meninggal

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Angin kencang melanda Desa Sumberbrantas Kecamatan Bumiaji Kota Batu pada Sabtu malam 19 Oktober 2019 sekira pukul 23.30 WIB. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, angin kencang melanda Desa Sumberbrantas Kecamatan Bumiaji Kota Batu pada Sabtu malam 19 Oktober 2019 sekira pukul 23.30 WIB. Hingga Minggu, 20 Oktober 2019, angin masih berhembus kencang. 

Seluruh wilayah Desa Sumberbrantas hampir seluruhnya lumpuh. Banyak pohon tumbang yang mengganggu akses jalan raya dan mengancam beberapa bangunan rumah maupun dan fasilitas umum. Hingga saat ini listrik masih padam dan mengganggu jaringan komunikasi.

"Satu korban meninggal dunia atas nama Sodiq dan beberapa orang mengalami luka-luka dan gangguan saluran pernafasan," tutur Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, Senin, 21 Oktober 2019.

Barung menyampaikan, ada sekitar 20 unit bangunan rumah rusak di Desa Sumbergondo, fasilitas umum, jaringan komunikasi, jaringan listrik. 

"Kami sudah melakukan evakuasi warga yang terkena dampak menuju beberapa pos pengungsian yaitu posko PB BPBD Kota Batu sebanyak 351 jiwa, rumas dinas Walikota sebanyak 122 jiwa, balai Desa Punten sebanyak 530 jiwa, balai Desa Tulungrejo sebanyak 40 jiwa, dan ke SDN 1 Punten sebanyak 173 jiwa," kata dia. 

Selanjutnya, pihak kepolisian berkoordinasi dengan Pemkot Batu untuk menyiapkan beberapa pos pengungsian lainnya yaitu balai Desa Sidomulyo, Kelurahan Sisir, GOR Ganesa, Balai Desa Sumbergondo, dan Sekretariat PGRI. "Kami juga koordinasi dengan BPBD berkaitan alat dan kendaraan yang dibutuhkan di lokasi," ucap Barung. 

Kemudian, kepolisian juga berupaya mengurai kelancaran lalu lintas dengan memotong pohon roboh atau tumbang, tiang listrik yang roboh, rumah atau gudang yang atapnya terbang ataupun gentengnya yang melorot. 

"Kami juga koordinasi dengan pihak terkait untuk pendirian pos pelayanan kesehatan dan dapur umum," ujar Barung. 

Selain itu, pihak kepolisian juga berencana melakukan tindakan mengevakuasi seluruh warga yang berada di Desa Sumberbrantas. 

"Untuk pertimbangan keamanan dan keselamatan, jalur lalu lintas Kota Batu - Kabupaten Mojokerto via Cangar ditutup. TNI, Polri, dan Satpol PP mengamankan lokasi terdampak yang ditinggalkan," ucap Barung. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya