Khofifah Temui Pengungsi Korban Angin Kencang di Kota Batu

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menemui para pengungsi yang menjadi korban angin kencang di Kantor Balai Desa Punten, Kota Batu, Jawa Timur, Senin (21/10/2019).

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Okt 2019, 21:12 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2019, 21:12 WIB
Lewat Transportasi Umum, Khofifah Ingin Jawa Timur Mirip DKI Jakarta
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan keterangan kepada awak media usai menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/6/2019). Khofifah mengaku membahas sejumlah proyek infrastruktur dan transportasi di Jawa Timur. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menemui para pengungsi yang menjadi korban angin kencang di Kantor Balai Desa Punten, Kota Batu, Jawa Timur, Senin (21/10/2019).

Khofifah tiba kurang lebih pukul 14.45 WIB di kantor Balai Punten, Kecamatan Bumiaji, bersama Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko. 1.000-an warga Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur, terpaksa mengungsi akibat bencana angin kencang yang menerjang wilayah tersebut.

"Kasus Sumber Brantas ini, masuk wilayah Kota Batu, akan tetapi, bagian kerelawanan dan kemanusiaan, saya tetap mohon masyarakat Jawa Timur beri dukungan," kata dia.

Khofifah menambahkan, dukungan dari masyarakat Jawa Timur cukup penting, karena saat ini banyak pengungsi karena kondisi di rumah masing-masing masih terdampak bencana angin kencang yang terjadi sejak Sabtu, 19 Oktober 2019.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, tercatat ada kurang lebih ada sebanyak 1.182 pengungsi dan satu orang meninggal dunia akibat angin kencang yang menerjang Desa Sumber Brantas.

Kejadian bencana angin kencang tersebut terjadi mulai Sabtu, 19 Oktober 2019 kurang lebih pukul 23.30 WIB. Hingga Minggu, 20 Oktober 2019, berdasarkan laporan BPBD Kota Batu hembusan angin belum berhenti.

Sementara pada Senin, 21 Oktober 2019 angin masih berhembus dengan intensitas sedang. Ada sebanyak tiga desa yang terdampak angin kencang tersebut, yakni Desa Sumber Brantas, Desa Gunungsari, dan Desa Sumbergondo, yang ketiganya berada di wilayah Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur.

Saat ini, para pengungsi tersebut berada di rumah dinas Wali Kota Batu, Balai Desa Punten, Posko BPBD Kota Batu, Balai Desa Tulungrejo, SDN 1 Punten, Balai Desa Sidomulyo, dan Kantor Kelurahan Songgokerto.

Akibat angin kencang tersebut, banyak pohon tumbang yang mengganggu akses jalan raya dan mengancam beberapa bangunan rumah maupun fasilitas umum. Selain itu, aliran listrik juga padam yang berdampak pada terganggunya jaringan komunikasi.

 

 

*** Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Angin Kencang Melanda Kota Batu Akibatkan Satu Korban Meninggal

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Angin kencang melanda Desa Sumberbrantas Kecamatan Bumiaji Kota Batu pada Sabtu malam 19 Oktober 2019 sekira pukul 23.30 WIB. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, angin kencang melanda Desa Sumberbrantas Kecamatan Bumiaji Kota Batu pada Sabtu malam 19 Oktober 2019 sekira pukul 23.30 WIB. Hingga Minggu, 20 Oktober 2019, angin masih berhembus kencang. 

Seluruh wilayah Desa Sumberbrantas hampir seluruhnya lumpuh. Banyak pohon tumbang yang mengganggu akses jalan raya dan mengancam beberapa bangunan rumah maupun dan fasilitas umum. Hingga saat ini listrik masih padam dan mengganggu jaringan komunikasi.

"Satu korban meninggal dunia atas nama Sodiq dan beberapa orang mengalami luka-luka dan gangguan saluran pernafasan," tutur Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, Senin, 21 Oktober 2019.

Barung menyampaikan, ada sekitar 20 unit bangunan rumah rusak di Desa Sumbergondo, fasilitas umum, jaringan komunikasi, jaringan listrik. 

"Kami sudah melakukan evakuasi warga yang terkena dampak menuju beberapa pos pengungsian yaitu posko PB BPBD Kota Batu sebanyak 351 jiwa, rumas dinas Walikota sebanyak 122 jiwa, balai Desa Punten sebanyak 530 jiwa, balai Desa Tulungrejo sebanyak 40 jiwa, dan ke SDN 1 Punten sebanyak 173 jiwa," kata dia. 

Selanjutnya, pihak kepolisian berkoordinasi dengan Pemkot Batu untuk menyiapkan beberapa pos pengungsian lainnya yaitu balai Desa Sidomulyo, Kelurahan Sisir, GOR Ganesa, Balai Desa Sumbergondo, dan Sekretariat PGRI. "Kami juga koordinasi dengan BPBD berkaitan alat dan kendaraan yang dibutuhkan di lokasi," ucap Barung. 

Kemudian, kepolisian juga berupaya mengurai kelancaran lalu lintas dengan memotong pohon roboh atau tumbang, tiang listrik yang roboh, rumah atau gudang yang atapnya terbang ataupun gentengnya yang melorot. 

"Kami juga koordinasi dengan pihak terkait untuk pendirian pos pelayanan kesehatan dan dapur umum," ujar Barung. 

Selain itu, pihak kepolisian juga berencana melakukan tindakan mengevakuasi seluruh warga yang berada di Desa Sumberbrantas. 

"Untuk pertimbangan keamanan dan keselamatan, jalur lalu lintas Kota Batu - Kabupaten Mojokerto via Cangar ditutup. TNI, Polri, dan Satpol PP mengamankan lokasi terdampak yang ditinggalkan," ucap Barung. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya