6 Siswa Korban Atap Kelas Sekolah Ambruk di Pasuruan Masih Dirawat Intensif

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD dr R. Soedarsono Kota Pasuruan, dr Tina Soelistiani mengatakan, saat ini masih ada enam anak yang menjalani perawatan intensif.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Nov 2019, 16:21 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2019, 16:21 WIB
Ilustrasi lorong rumah sakit
Ilustrasi lorong rumah sakit (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak enam siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gentong, Pasuruan, Jawa Timur, yang sebagian atap sekolah ambruk pada Selasa pagi, 5 November 2019 , masih dirawat secara intensif di RSUD dr R. Soedarsono Kota Pasuruan.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD dr R. Soedarsono Kota Pasuruan, dr Tina Soelistiani  mengatakan, saat ini masih ada enam anak yang menjalani perawatan intensif.

"Yang dirawat enam anak. Saat ini kondisinya sudah mulai membaik dan sudah ditangani oleh dokter spesialis," ujar dia, mengutip laman Antara, 6 November 2019.

Tina Soelistiani menuturkan, dari enam anak yang dirawat di rumah sakit tersebut, terdapat dua anak yang menjalani operasi, yakni AM dan DH. "AM menderita luka paha kaki dan DH di jari kaki. Kondisi kedua pasien saat ini stabil meski masih dalam observasi spesialis tulang," ujar dia.

Sedangkan sisanya, kata dia, sedang dalam perawatan di rumah sakit, sambil menunggu proses observasi oleh tim dokter yang menangani. "Intinya kondisi anak saat ini sudah mulai membaik," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

LPA Pasuruan Ajak Orangtua Kembalikan Psikologi Anak Usai Atap Sekolah Ambruk

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Atap gedung SDN Gentong Kota Pasuruan, Jawa Timur ambruk pada Selasa (5/11/2019). (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sementara itu, Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Pasuruan mengajak orangtua siswa Sekolah Dasar Gentong untuk mengembalikan psikologi anak setelah ambruknya sebagian atap gedung sekolah.

Wakil ketua LPA Kota Pasuruan, Daniel P mengatakan saat Ini yang penting adalah bagaimana mengembalikan psikologi anak supaya mereka mau kembali bersekolah.

"Usai kejadian, ada salah satu siswa yang enggan masuk rumah selama satu jam. Itu kan sangat berpengaruh pada kondisi kejiwaan seorang anak," ujarnya.

Sebelumnya, sebanyak dua orang meninggal dunia terdiri dari satu siswa dan guru serta belasan siswa lainnya mengalami luka-luka akibat ambruknya atap di SDN Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Selasa, 5 November 2019 pukul 08.30 WIB. Gedung sekolah yang ambruk berada di bagian depan terdiri dari empat kelas, yakni kelas 2 A dan B, serta kelas 5 A dan B.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya