Liputan6.com, Surabaya - Hujan yang mengguyur Surabaya, Jawa Timur pada Jumat sore hingga malam hari, 31 Januari 2020 menimbulkan banjir di sejumlah wilayah.
Dihimpun dari berbagi sumber, genangan air setinggi kurang lebih 40 centimeter terlihat di sepanjang Frontage A Yani sisi utara setelah bundaran Waru hingga flyover Wonokromo. Banjir juga menggenangi bagian Rumah Sakit Islam (RSI) Wonokromo, Surabaya.
Banjir juga terjadi di wilayah Ketintang atau sisi selatan Royal Plaza. Kemacetan yang dari Frontage menuju ke Ketintang tak terelakkan lagi.
Advertisement
Baca Juga
Banjir juga melanda perkampungan di Kawasan Wonocolo di Surabaya, mencapai ketinggian 60 sentimeter. Bahkan, ada beberapa rumah warga yang permukaan lantai rumahnya tak terlalu tinggi dari jalan kampung turut terendam.
"Di Bukit Mas, tepatnya di jalan depan rumah saya juga banjir," kata warga Bukit Mas, Pertiwi Ayu Khrisna, Jumat pekan ini, seperti mengutip Antara.
Informasi yang dihimpun Antara, wilayah yang terendam banjir di Kota Pahlawan di antaranya Bukit Mas, Ketintang, Dukuh Kupang, Jalan Ahmad Yani atau depan Graha Pena, Kertajaya, kawasan Kodam V Brawijaya dan lainnya.
Menurut Ayu, akibat hujan deras di Bukit Mas tersebut jalanan tidak bisa dilewati sehingga banyak kendaraan bermotor, khususnya roda dua mogok.
"Tadi saya lihat mereka (pengendara motor) ke pinggir cari tempat yang tinggi atau ruko setelah motonya mogok," ujar Ayu yang juga Ketua Komisi A DPRD Surabaya ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Saluran Air Tak Terkoneksi dengan Baik
Ayu menilai saluran air tidak terkoneksi dengan baik sehingga mengakibatkan banjir. Untuk itu, dia meminta Pemkot Surabaya membenahi semua titik yang menjadi penyebab banjir. Hal sama juga dikatakan Ifa, warga Rungkut yang sempat terjebak banjir di kawasan Kodam V Brawijaya.
"Tadi mobil saya sempat mau mogok, tapi saya langsung ke pinggir, ke dataran tinggi. Saya melihat banyak motor yang mogok," kata dia.
Ifa mengatakan hujan kali ini cukup deras sehingga membuat daerah Kodam sempat tergenang air hujan. "Biasanya ini jarang terjadi. Saya kebetulan sering datang ke daerah Kodam," ujar dia.
Advertisement