Ekonomi Jatim Tumbuh 5,52 Persen pada 2019

Dari sisi produksi, semua lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 7,58 persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Feb 2020, 23:30 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2020, 23:30 WIB
Ilustrasi pertumbuhan Ekonomi
Ilustrasi pertumbuhan Ekonomi

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat ekonomi daerah itu pada 2019 tumbuh 5,52 persen, atau meningkat 0,02 poin bila dibandingkan 2018.

Kepala BPS Jawa Timur, Dadang Hardiwan mengatakan, peningkatan pertumbuhan ekonomi Jatim secara c-to-c (tahun 2019 terhadap tahun 2018) cukup signifikan terjadi pada Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 7,58 persen, Rabu, 5 Februari 2020.

Kondisi ini, kata dia, terutama didukung oleh meningkatnya pertumbuhan Subkategori penyediaan akomodasi sebesar 8,86 persen, dilansir dari Antara.

"Dari sisi produksi, semua lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 7,58 persen," kata Dadang.

Kemudian, diikuti jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 7,55 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi ekonomi Jatim terjadi di sektor pengeluaran konsumsi LNPRT (Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga) sebesar 5,97 persen.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini


Selanjutnya

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi 2
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Diikuti PMTB (Pembentukan Modal Tetap Bruto) sebesar 4,92 persen dan pengeluaran konsumsi rumah tangga 4,81 persen.

Dadang mengatakan tingginya pertumbuhan LNPRT sepanjang tahun ini dipicu kampanye menjelang pemilihan umum, pelaksanaan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden yang terjadi pada 17 April 2019 dan kegiatan keagamaan.

Sementara PMTB didorong oleh pembangunan investasi fisik terutama pada pembangunan sarana prasarana dan kawasan permukiman.

"Sedangkan untuk pengeluaran konsumsi rumah tangga didorong oleh konsumsi pada hari raya keagamaan, pembayaran masuk sekolah, kuliah dan semester. Di samping itu juga pendapatan rumah tangga yang semakin meningkat," tuturnya.

Pada kuartal IV, Dadang menambahkan, ekonomi Jatim masih tumbuh dibandingkan kuartal IV 2018, yakni sebesar 5,58 persen.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya