Mengenang Erwin Prasetya, Mantan Bassis Dewa 19 di Dunia Musik

Erwin Prasetya meninggal di RS Asih Ciputat, Tangerang Selatan pada Sabtu, 2 Mei 2020 dan dimakamkan di TPU Keputih Surabaya, Jawa Timur.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Mei 2020, 09:49 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2020, 23:00 WIB
Erwin Prasetya
Erwin Prasetya (Foto: Instagram/erwin_prasetya_)

Liputan6.com, Jakarta - Kabar duka melanda dunia musik Indonesia. Mantan pemain bass Dewa 19 Erwin Prasetya menghembuskan nafas terakhir pada usia 48 tahun. Ia meninggal di RS Sari Asih Ciputat, Tangerang Selatan pada Sabtu, 2 Mei 2020.

Mengutip kanal Showbiz Liputan6.com, kabar meninggalnya Erwin Prasetya disampaikan oleh Ari Lasso lewat unggahan sebuah potret di instagram miliknya @ari_lasso.

"Berita duka. Erwin Prasetya (no 3 dari kiri, sebelah @ahmaddhaniofficial) basis pertama @de19wa meninggal dunia tadi pagi," tulis Ari Lasso, Sabtu pagi, (2/5/2020).

"Kiranya Almarhum mendapat tempat terbaik di sisi NYA. Dan kluarga diberi kekuatan. Amin,” tulis Ari Lasso.

Jenazah Erwin Prasetya dimakamkan di TPU Keputih, Surabaya pada Sabtu, 2 Mei 2020. Jenazah sudah diantar melalui perjalanan darat dengan ambulance. Hal itu seperti disampaikan pengamat musik Stanley Tulung.

 "Bakal dimakamkan di TPU Keputih di Surabaya. Jenazah akan dibawa hari ini juga ke Surabaya. Lewat jalan darat ya bukan dengan pesawat," kata Stanley Tulung kepada Showbiz Liputan6.com.

Kabar kepergian Erwin Prasetya ini turut diunggah di akun instagram @de19wa. Sejumlah warganet pun turut berduka atas kepergian musikus Erwin Prasetya yang disampaikan lewat akun instagram @de19wa.

"Dekat kampusku makamnya..InsyaAllah setelah wabah berakhir..Tak jenguk sampean mas Erwin Prasetya..Surabaya mengheningkan cipta kehilangan sang maestro,” tulis salah satu warganet @lanangilkam.

“Selamat jalan mas Erwin salah satu pendiri dewa 19,” tulis @arie.febriano.

“Selamat jalan huruf E dari Dewa 19,” tulis daklahanalghifari

Mengutip Antara, Erwin Prasetya terlibat sejak pembentukan band Dewa 19 pada 1986 di Surabaya. Ia menjadi bagian dari band itu hingga 1 Juli 2002.

Pemain bass tetap Dewa 19 sejak 1992 ini memiliki peran menciptakan sejumlah lagu selama bergabung dengan Dewa 19. Lagu hasil ciptaan Erwin tersebut antara lain “Kirana” dan “Restoe Boemi”.

Erwin Prasetya sempat menjadi additional bass Dewa 19 pada album Bintang Lima (2000). Kemudian menjadi personel tetap di album Cintailah Cinta (2002). Akan tetapi,ia keluar dari Dewa pada 2002. Selanjutnya posisi Erwin digantikan Yuke Sampurna.

Erwin pun sempat mengisi bas di album ketiga Tic Band, Suara Anak Adam (2003). Erwin terlibat dalam album ini usai hengkang dari Dewa 19. Demikian mengutip kanal Showbis Liputan6.com.

Ia juga sempat bergabung dengan KLa Project setelah band itu ditinggal Lilo pada Maret 2002. Katon Bagaskara dan Adi merekrut tiga personel baru pada 2003 termasuk Erwin Prasetya. Band itu lalu berganti nama menjadi NuKLa. Erwin Prasetya sempat ikut terlibat pada pembuatan album yang berjudul New Chapter pada 2004.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Jadi Produser Musik

Erwin juga sempat menjadi produser musik. Ia sempat memproduseri album dari penyanyi Nina  Tamam yang rilis pada 2005. Tak hanya itu, ia juga sempat menjadi produser grup music EVO Band. Band ini didirikan pada 2006 yang melibatkan sejumlah musikus kawakan antara lain Adnil eks Base Jam, Didit eks Plastk hingga Ronald eks Gigi.

Erwin kemudian melanjutkanya jabatannya sebagai produser dan bergabung dengan band Matadewa bersama mantan pemain drum Dewa 19 dahulu Wawan Juniarso. Erwin pernah terlibat dengan Cinta Laura sebagai composer lagu “All of My Life” dalam album Hollywood Dreams rilis pada 2012.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya