Penjelasan Gugus Tugas COVID-19 Jatim Terkait Hasil Tes Swab Karyawan Sampoerna

Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi menuturkan, 165 orang tersebut merupakan ring pertama tes.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 04 Mei 2020, 11:44 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2020, 10:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Ketua Gugus Kuratif Covid-19 Jatim, Joni Wahyuhadi (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi mengaku kesulitan mencari hasil tes swab 165 karyawan PT HM Sampoerna Tbk. Padahal tes swab tersebut sudah dilakukan dua pekan lalu. 

"Jadi begini, ada 165 orang yang oleh mereka (manajemen PT HM Sampoerna Tbk) sudah dilakukan PCR. Tetapi hasilnya masih kami cari,” ujar Joni di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jawa Timur, Sabtu malam, 2 Mei 2020.

Dirut RSUD Dr Soetomo menuturkan, 165 orang tersebut merupakan ring pertama tes yang dilakukan pihak PT HM Sampoerna Tbk. Di luar 323 karyawan yang jalani rapid test. 

Bila yang 323 karyawan dinyatakan 91 orang reaktif. Kemudian jalani tes swab gelombang pertama, 46 dari 91 orang, hasilnya 34 positif COVID-19. Berbeda dengan yang 165 orang. Sampai sekarang belum ada hasilnya. 

Karyawan itu jalani swab di rumah sakit swasta. Joni masih mencari hasil tes swab 165 orang tersebut. Harusnya sudah keluar karena normal tidak butuh lama. 

"Jadi ini pekerjaan besar. PT HM Sampoerna walaupun perusahaan besar juga harus dibantu. Khususnya oleh gugus tugas provinsi maupun kota," tegas dia.

Sebelumnya, PT HM Sampoerna Tbk memutuskan menghentikan sementara kegiatan produksi di pabrik Rungkut 2 sejak 27 April 2020 hingga waktu yang ditentukan kemudian. Hal ini sesuai dengan peraturan yang berlaku yaitu Peraturan Gubernur Jatim Nomor 18/2020 dan Perwali Nomor 16 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Penghentian sementara ini bertujuan agar perseroan dapat melaksanakan pembersihan dan sanitasi secara menyeluruh di area pabrik Rungkut 2 untuk menghentikan tingkat penyebaran COVID-19 yang saat ini telah berdampak pada beberapa karyawan di lokasi tersebut.

Selain mematuhi semua peraturan yang berlaku dan menjalankan protokol kesehatan, Sampoerna memastikan, kualitas produk merupakan prioritas perusahaan.

"Untuk itu, kami melakukan karantina produk selama lima hari sebelum akhirnya didistribusikan ke konsumen dewasa, atau dua hari lebih lama dari batas atas stabilitas lingkungan COVID-19 yang disarankan oleh European CDC (European Centre for Disease Prevention and Control) dan juga World Health Organization (WHO) yang mengatakan bahwa COVID-19 dapat bertahan selama 72 jam pada permukaan plastik dan stainless steel, kurang dari 4 jam pada tembaga dan kurang dari 24 jam pada kardus,” ujar Direktur PT HM Sampoerna Tbk, Elvita Lianita seperti dikutip dari keterangan tertulis.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Update Corona COVID-19 di Jatim pada 2 Mei 2020

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Konferensi pers perkembangan kasus virus corona baru yang memicu COVID-19 di Gedung Grahadi, Sabtu (1/5/2020) (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, jumlah pasien Corona COVID-19 bertambah di Jawa Timur (Jatim). Terbaru ada tambahan tujuh pasien sehingga total menjadi 1.038 orang. 

Tujuh pasien Corona COVID-19 tersebut berasal dari satu orang masing-masing asal Kabupaten Mojokerto, Pasuruan, Sidoarjo, Malang, Lumajang, Jombang, dan Ponorogo. 

"Dari jumlah itu, pasien yang masih dirawat ada 754 orang," kata Ketua Gugus Kuratif Covid-19 Jatim, Joni Wahyuhadi di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu malam, 2 Mei 2020. 

Sementara untuk jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terkait Corona COVID-19 di Jatim terus meningkat ada 3.250 orang, dan 1.680 orang masih diawasi. 

"Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 19.767 orang, dan yang masih dipantau ada 5.350 orang," ujar Joni. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya