RS Rujukan di Sidoarjo Butuh Bantuan APD

Direktur Rumah Sakit Khodijah Sidoarjo dr. Moch Hamdan SpS (K) menuturkan, ada beberapa APD yang pasokannya tidak sampai sepekan sudah habis.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Mei 2020, 01:30 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2020, 01:30 WIB
UMKM Surabaya
UMKM milik Andy Hwantono, warga Dukuh Setro 7A nomer 21 Surabaya, yang biasanya membuat tas kini banting setir membuat membuat baju hazmat atau Alat Perlindungan Diri (APD). (Liputan6.com/ Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Rumah Sakit Siti Khodijah Sidoarjo sebagai rumah sakit rujukan penanganan pasien COVID-19 di Jawa Timur kekurangan alat pelindung diri (APD) yang digunakan tenaga kesehatan dalam merawat pasien.

Direktur Rumah Sakit Khodijah Sidoarjo dr. Moch Hamdan SpS (K) menuturkan, ada beberapa APD yang pasokannya tidak sampai sepekan sudah habis.

"Oleh karena itu, kami sangat berterima kasih kalau ada pihak yang membantu kami dalam pemenuhan APD untuk tenaga kesehatan," ujar dia di sela penerimaan bantuan APD dari Komunitas Satgas COVID-19.

Ia mengatakan, di Rumah Sakit Khodijah terdapat 75 tempat isolasi yang digunakan pasien rujukan dari beberapa wilayah di Surabaya dan juga Sidoarjo.

"Saat ini jumlah pasien COVID-19 sudah hampir memenuhi bed isolasi yang sudah kami siapkan tersebut. Hal itu karena lokasi rumah sakit yang berbatasan dengan Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo," ujar dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video di Bawah Ini


Bantuan Baju Hazmat

APD
Sejumlah pengusaha memproduksi APD untuk tetap bertahan di tengah pandemi virus corona yang mewabah.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Komunitas Satgas COVID-19 drg Dwi Wahyu Indrawati M.Kes menuturkan, pihaknya memberikan bantuan berupa baju hazmat untuk tenaga kesehatan, cairan disinfektan, dan juga antiseptik oral spray.

"Hal ini dilakukan untuk membantu tenaga kesehatan di garda terdepan dalam membantu melawan penyebaran COVID-19 di Sidoarjo," ujar dia.

Ia mengemukakan, bantuan itu dilakukan untuk melindungi tenaga kesehatan saat menjalankan tugasnya merawat pasien. "Di Sidoarjo tren peningkatan jumlah pasien positif terus mengalami peningkatan," tutur dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya