Seorang Dokter di Surabaya Tutup Usia Akibat COVID-19

Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya menyampaikan kabar duka, dr Boehi Harsono tutup usia dengan status terinfeksi COVID-19 pada Senin, 18 Mei 2020.

oleh Agustina Melani diperbarui 21 Mei 2020, 15:41 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2020, 12:06 WIB
Makam Pemakaman dan Kuburan
Ilustrasi Foto Pemakaman (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Kabar duka kembali datang dari dunia medis Indonesia. Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya menyampaikan kabar duka,  dr Boedhi Harsono tutup usia dengan status terinfeksi COVID-19 pada Senin, 18 Mei 2020.

"Iya karena COVID-19, tidak diketahui (terpapar dari mana-red) karena beliau tidak bertugas di ruang isolasi, intensive care yang berkaitan dengan COVID-19. Ini pandemi jadi COVID-19 sudah di sekitar kita,” ujar Ketua IDI Surabaya, dr Brahmana Askandar, saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (20/5/2020).

Brahamana menuturkan, dr Boedhi Harsono salah satu anggota IDI Surabaya. Dr Boedhi Harsono sudah dimakamkan mengikuti protokol COVID-19.

Selain itu, istri dr Boedhi juga dikabarkan sedang dirawat intensif. "Mudah-mudahan membaik, dalam observasi, sedang diperiksa karena kecurigaan COVID-19,” kata Brahmana.

Saat ini, dua dokter di Surabaya yang meninggal karena COVID-19. Dr Boedhi Harsono menjadi dokter kedua yang tutup usia karena COVID-19. Mengutip Antara, dr Boedhi Harsono diketahui tidak lagi berpraktik setelah sakit stroke.

Sebelumnya, seorang dokter RSUD Soewandhie Surabaya, dr Berkatnu Indrawan Janguk meninggal di rumah sakit tempatnya bekerja pada Senin, 27 April 2020.

Brahmana pun mengajak masyarakat untuk sama-sama berjuang melawan COVID-19. “Ayo sama-sama lawan COVID-19. Tenaga medis berada di fasilitas kesehatan, dan masyarakat cegah penularan. Perjuangan ini belum selesai,” kata dia.

Ia mengimbau, agar masyarakat mematuhi anjuran pemerintah untuk menjaga jarak fisik atau physical distancing , menjalankan pola hidup bersih, keluar memakai masker. “Bukan berarti kalau sudah memakai masker jadi mengabaikan jarak fisik. Terapkan juga jaga jarak fisik,” kata dia.

 

Saksikan Video di Bawah Ini

Pemerintah Kota Surabaya Sampaikan Belasungkawa

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Balai Kota Surabaya (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Mengutip Antara, Pemerintah Kota Surabaya menyampaikan duka cita atas wafatnya dokter Boedhi Harsono dalam status positif COVID-19 di National Hospital Surabaya, Jawa Timur, pada Senin malam.

"Kami selaku Pemerintah Kota Surabaya menyampaikan bela sungkawa atas wafatnya  dokter Boedhi Harsono. Semoga keluarga yang ditinggalkannya diberi ketabahan," kata Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya M. Fikser, demikian mengutip dari Antara.

Saat ini sudah ada dua dokter di Surabaya yang meninggal dunia karena terpapar COVID-19. Pertama, seorang dokter RSUD Soewandhie Surabaya dr. Berkatnu Indrawan Janguk meninggal dunia di rumah sakit tempatnya bekerja pada Senin, 27 April 2020 dan kedua, dr. Boedhi Harsono yang diketahui tidak lagi berpraktik setelah sakit stroke.

Menurut  Fikser, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berkali-kali menyampaikan dorongan kepada para tenaga kesehatan itu untuk selalu semangat dan semangat dalam menjalankan tugasnya.

Hal ini dikarenakan dokter dan tenaga medis merupakan garda depan penanganan COVID-19.  Bahkan, lanjut Fikser, Wali Kota Risma juga meminta para dokter untuk menggunakan baju rangkap dua atau lebih  agar tidak tertular COVID-19.

"Kami berpesan agar semua dokter dan tenaga kesehatan lebih menjaga diri dan berhati-hati," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya