Bingung PPDB Jalur Afirmasi, Orangtua Siswa Datangi Kantor Dinas Pendidikan Surabaya

Orangtua calon peserta didik kebingungan memantau Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMP negeri untuk jalur mitra warga

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Jun 2020, 19:34 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2020, 19:34 WIB
Memantau Pendaftaran PPDB DKI Jalur Zonasi
Petugas memverifikasi data calon peserta didik baru di SMA Negeri 21, Jakarta, Senin (24/6/2019). Pada hari pertama, lebih dari 750 calon peserta didik baru telah mendaftar di SMA Negeri 21. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah orangtua calon peserta didik mendatangi kantor Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Senin (15/6/2020). Orangtua calon peserta didik kebingungan memantau Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMP negeri untuk jalur mitra warga atau afirmasi setelah ada skema baru.

"Saya datang ke kantor Dinas Pendidikan Surabaya setelah mengecek laman PPDB sejak dini hari untuk melihat pengumuman, namun tidak ada instruksi pengumuman PPDB jalur afirmasi," ujar Muhammad Ali, salah satu orangtua calon peserta didik baru, saat ditemui di pelayanan satu pintu Disdik Surabaya, seperti dikutip dari laman Antara.

Selain mengecek pengumuman di laman PPDB Surabaya, Ali mengaku sempat menanyakan ke sekolah asal dan tujuan, tetapi kedua sekolah tidak mengetahui informasi pengumuman jalur mitra warga.

"Saya hubungi nomor Whatsapp untuk informasi, katanya disuruh cek berkala. Karena rumah saya dekat, ya, saya datang ke kantor Dinas Pendidikan Surabaya," tutur dia.

Ali datang sekitar pukul 07.30 WIB dan harus pulang karena pihak Disdik Surabaya mengatakan PPDB jenjang SMP masih proses pembaruan data sehingga memintanya kembali lagi pukul 14.00 WIB.

"Sekarang katanya belum pengumuman juga, disuruh mantau sampai malam nanti. Besok sudah daftar ulang," ujarnya.

Ali mengaku mengetahui dirinya terdaftar di jalur afirmasi karena melihat status pemutakhiran data penduduk berstatus masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Dia berharap anaknya bisa mendapat jatah mitra warga di SMP negeri yang satu zona dengan tempat tinggalnya.

"Maunya negeri, tidak tahu lagi kalau ditaruh swasta, saya mending daftar zonasi saja. Ada beberapa sekolah di sekitar sempat tinggal saya," tutur dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti Datangi Kantor Disdik Surabaya

Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti mendatangi kantor Disdik Surabaya untuk mengonfirmasi keluhan masyarakat yang diterimanya.

Ditemui Sekretaris Disdik Surabaya, Reni Astuti mendapat penjelasan mengenai pelaksanaan PPDB jalur afirmasi yang mungkin belum banyak dipahami masyarakat.

PPDB jalur mitra warga atau afirmasi kali ini tanpa pendaftaran, melainkan memakai data masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang terdata di Dinas Sosial Kota Surabaya.

"Skemanya memang berbeda dengan tahun lalu, jadi tidak perlu mendaftar. Hanya perlu validasi data pendaftar, kalau data MBR sudah sinkron dengan Dinsos Surabaya," kata Reni.

Jika masuk ke MBR, secara otomatis akan menjadi peserta PPDB jalur afirmasi. Selain itu, akan dilakukan seleksi untuk menempatkan peserta dengan sekolah negeri terdekat dari rumahnya

"Ketika ada orangtua tidak setuju dengan pilihan oleh dinas termasuk jika ditempatkan di sekolah swasta, maka dibolehkan tidak melanjutkan atau tidak mengambil jalur afirmasi. Tapi, mitra warga pendidikan tidak bisa digunakan lagi. Karena harus mengikuti jalur zonasi tetapi status MBR di dinsos tetap akan ada," ujar dia.

Wakil Ketua DPRD Minta Pengumuman PPDB Harus Terbuka

Terkait pengumuman, Reni Astuti mendapat informasi baru akan diumumkan pada sore ini sehingga wajar jika masyarakat kebingungan sejak pagi karena tidak ada informasi kepastian pengumuman. 

"Yang jelas infonya diupayakan sore, pengumuman dilihat dengan memasukkan nomor NIK untuk pengumuman. Jadi, hanya diketahui personal," tutur dia.

Reni mendorong agar pengumuman PPDB harus terbuka. Misalnya, pihak sekolah mengumumkan secara terbuka siswa yang diterima di sekolah masing-masing. Selain itu, dengan waktu daftar ulang yang singkat, Reni berharap ada upaya jemput bola para siswa. 

"Takutnya mereka tidak tahu kalau terdaftar MBR, kemudian tidak daftar ulang akhirnya kesempatannya hilang," ucapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya