12 Orang Terpapar Corona, Santri dan Pengasuh Ponpes Gontor 2 Jalani Tes COVID-19

12 santri terkonfirmasi positif COVID-19 di Ponpes Gontor 2 sehingga dilakukan tes COVID-19 menyeluruh kepada santri dan pengasuh.

oleh Dian KurniawanAgustina Melani diperbarui 13 Jul 2020, 23:02 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2020, 20:47 WIB
Pintu masuk Pesantren Darussalam Gontor 2 Ponorogo, Jawa Timur. (Istimewa)
Satu santri di Pesantren Darussalam Gontor 2 Ponorogo, Jawa Timur dinyatakan positif Covid-19. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 495 santri dan guru di Pondok Pesantren (ponpes) Gontor 2 Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur menjalani tes cepat atau rapid test. Sedangkan sembilan orang menjalani tes swab atau tes usap COVID-19 pada Senin, 13 Juli 2020.

Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni menuturkan, dari 495 orang yang sudah tes cepat, sekitar 22 orang dinyatakan reaktif. 22 orang tersebut akan melakukan tes usap pada Selasa, 14 Juli 2020.

Total tes cepat yang sudah dilakukan kepada 1.370 orang terdiri dari santri dan pengasuh hingga Senin, 13 Juli 2020. Tes COVID-19 dilakukan di Pondok Pesantren Gontor 2 sejak Rabu, 8 Juli 2020.

"Dari tes COVID-19 yang sudah tes usap sebanyak 60 orang. Hasilnya belum keluar karena antre di Surabaya. Tes usap itu biasanya keluar 2-3 hari, antrean juga banyak," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Senin, (13/7/2020).

Ia menuturkan, tes COVID-19 dilakukan kepada seluruh santri dan pengasuh Pondok Pesantren Gontor 2. Totalnya diperkirakan mencapai 1.798 orang.Tes COVID-19 itu akan selesai pada Selasa, 14 Juli 2020. "Sisa 400-an, besok selesai," ujar Ipong.

Tes COVID-19 dilakukan di Pondok Pesantren Gontor 2 setelah 12 santri dinyatakan positif COVID-19. "12 santri itu dirawat di rumah sakit di Surabaya, dan 10 merupakan santri baru dan dua santri lama. 12 santri itu masih jalani perawatan,” kata Ipong.

Ipong menuturkan, tes COVID-19 tersebut dilakukan secara menyeluruh di Pondok Pesantren Gontor 2 karena dalam satu tempat.

"Di Pondok Pesantren Gontor tidak ada prioritas untuk tes COVID-19. Kami melakukan tes COVID-19 secara menyeluruh karena ini dalam satu kawasan, bahaya kalau tidak di tes semua," ujar dia.

Kasus COVID-19 terjadi Pondok Pesantren Gontor 2 setelah seorang santri  Ponpes Gontor 2 asal Sidoarjo yang terkonfirmasi positif COVID-19 itu datang ke pondok pada 17 Juni 2020 tanpa membawa surat keterangan hasil pemeriksaan dengan tes cepat.

Mengutip Antara, 8 Juli 2020, dua pekan berlalu, Dinkes Jatim mengonfirmasi,orangtua (bapak) dari santri Pondok Gontor asal Sidoarjo ini positif terpapar COVID-19.

Dinkes Ponorogo kemudian mengambil langkah untuk memeriksa tes usap pada santri asal Sidoarjo tersebut. Hasilnya keluar Senin, 6 Juli 2020 dengan keterangan positif COVID-19, sehingga langsung dilakukan isolasi di RSUD dr. Hardjono, Ponorogo.

Pemerintah Kabupaten Ponorogo kemudian melakukan tindakan cepat dengan menutup akses masuk sementara ke Pondok Modern Darussalam Gontor 2 yang berada di Desa Madusari, Kecamatan Siman, termasuk bagi warga sekitar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Imbauan Bupati Ponorogo

Kelemahan Virus Corona
Ilustrasi Pandemi Covid-19 Credit: pexels.com/cottonbro

Dengan ada pandemi COVID-19, Ipong mengimbau masyarakat tetap tenang dan waspada. Hal ini mengingat kasus COVID-19 yang terjadi berasal dari kasus impor atau datang dari luar. Meski demikian, Ipong mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin patuhi protokol kesehatan.

"Obatnya itu patuh protokol kesehatan yaitu sering cuci tangan pakai air mengalir dan sabun, pakai masker dan jaga jarak. Masyarakat harus patuh protokol kesehatan," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya