DPRD Gresik Siap Distribusikan Kuota Internet Rp 3,3 Miliar ke 330 Desa

Bantuan kuota internet juga akan diberikan kepada kelurahan dengan total Rp 260 juta yang dibagi kepada 26 kelurahan di sekitar Gresik, Jawa Timur.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 03 Okt 2020, 21:30 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2020, 21:30 WIB
Ilustrasi e-learning, belajar online, belajar daring
Ilustrasi e-learning, belajar online, belajar daring. Kredit: Geralt via Pixabay

Liputan6.com, Surabaya - Ketua DPRD Gresik, Abdul Qodir mengungkapkan, pihaknya bakal memberikan bantuan untuk kuota internet di desa wilayah setempat untuk mendukung pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau belajar daring karena pandemi COVID-19. Total anggaran yang dikucurkan Rp 3,3 miliar.

"Total anggaran itu akan dibagi kepada 330 desa yang ada di Kabupaten Gresik, dan setiap desa akan menerima Rp 10 juta melalui rekening desa," tutur dia, Sabtu (3/10/2020). 

Abdul menuturkan, pihaknya siapkan Rp 10 juta per desa untuk kuota internet. "Kebijakan ini kami buat di Perubahan APBD (P-APBD), sehingga bisa dikelola desa dan wali desa yang dimanfaatkan untuk belajar daring," kata dia. 

Selain itu, menurut Qodir, bantuan kuota internet juga akan diberikan kepada kelurahan dengan total Rp 260 juta yang dibagi kepada 26 kelurahan di sekitar Gresik, dengan pembagian masing-masing kelurahan mendapatkan Rp 25 juta.

Qodir mengaku, dirinya juga telah mengkoordinasikan dengan Komisi IV DPRD Gresik yang menangani bidang pendidikan untuk mencarikan solusi terkait masalah pembelajaran daring di Gresik akibat COVID-19.

"Rencananya, bantuan kuota internet itu akan cair dalam pekan ini, sebab masuk dalam P-APBD yang digedok beberapa bulan terakhir. Namun, kami minta setiap desa atau kelurahan membuat perencanaan terkait alokasi anggaran tersebut," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

DPRD Gresik Sepakat Belajar Masih Melalui Daring

Ilustrasi belajar daring
Ilustrasi belajar daring

Qodir mengatakan, selain bantuan kuota internet, DPRD bersama wali murid seluruh wali murid di Gresik sepakat belum melakukan pendidikan  tatap muka, dan masih melalui daring.

"Kami juga telah membantu menyetorkan nomor-nomor telepon untuk mendapatkan kuota internet ke masing-masing kementerian, yakni Kementerian Pendidikan dan Kementerian Agama," kata Qodir.

Di luar pendidikan, Qodir mengaku, DPRD Gresik juga telah melakukan P-APBD untuk program padat karya akibat COVID-19, dan seluruh desa akan diberi anggaran sebesar Rp 38 miliar. Anggaran itu untuk pemulihan ekonomi saat pandemi.

Ia berharap, bantuan ini dapat meringankan masyarakat Kabupaten Gresik, khususnya yang terdampak pandemi COVID-19.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya