Sejumlah Warga Gresik Keluhkan Layanan Distribusi Air PDAM

Salah satu warga, Lutfi Syarifuddin menuturkan, sudah sebulan lebih dirinya bersama warga di Cerme Gresik mengalami air PDAM mampet

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Sep 2020, 22:53 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2020, 22:30 WIB
Ilustrasi bantuan air bersih. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi bantuan air bersih. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah warga di Kawasan Cerme, Kabupaten Gresik, Jawa Timur memilih menampung air lebih dulu seiring aliran air ke rumah sangat minim.

Bahkan sejumlah warga mengeluhkan layanan air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Giri Tirta yang terhenti selama sebulan terakhir. Hal itu membuat warga mengalami kesulitan air bersih.

Salah satu warga, Lutfi Syarifuddin menuturkan, sudah sebulan lebih dirinya bersama warga di Cerme Gresik mengalami air PDAM mampet dan telah berulangkali mengajukan komplain ke PDAM, tetapi belum ada solusi.

"Kemarin sempat mengalir, tapi tidak lama mampet lagi,"kata Lutfi kepada wartawan, seperti dikutip dari Antara, Senin, (28/9/2020).

Selain di wilayah Cerme, sejumlah warga di sekitar kawasan Kota Gresik juga mengeluhkan hal yang sama, akibatnya aliran air ke rumah-rumah sangat minim.

"Kami para warga memilih menampung air lebih dulu jika sewaktu-waktu dibutuhkan, dan hal ini menyulitkan kami apabila berlangsung cukup lama," kata seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Respos PDAM Giri Tirta Gresik

Menanggapi keluhan warga, Direktur PDAM Giri Tirta Gresik Siti Aminatus Zariyah mengakui, berulang kali pipa distribusi air bocor terkena proyek saluran di Jalan Raya Cerme, sehingga menyebabkan terhentinya distribusi air ke rumah pelanggan hingga sebulan terakhir.

"Pipa di kawasan Cerme lagi bocor akibat terdesak alat berat backhoe. Karena seringnya bocor akibat proyek itu, sudah berapa kali dan berapa titik yang terdampak. Sudah banyak sudah berulang kali," ujar dia.

Ia mengaku sejak awal sudah ada petugas PDAM di lapangan untuk menegur dan mengawasi jalannya pengerukan jalan, tetapi hal itu kerap tidak diperhatikan para pekerja proyek.

"Kena backhoe, langsung kita perbaiki, backhoe jalan lagi dirusak lagi. Padahal sudah disampaikan oleh pengawas PDAM, tetapi tidak diperhatikan dan terus kami usahakan perbaikan," ujar Siti Aminatus Zariyah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya