Top 3 Surabaya: Krisis Air Bersih di Lamongan Meluas ke 17 Desa

Berikut tiga artikel terpopuler di Surabaya yang dirangkum pada Minggu, 4 Oktober 2020.

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Okt 2020, 12:00 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2020, 12:00 WIB
Ilustrasi bantuan air bersih. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi bantuan air bersih. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Jakarta - Musim kemarau berdampak terhadap air bersih di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Kini krisis air bersih meluas ke 17 desa yang berada di delapan kecamatan.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan, delapan kecamatan tersebut adalah Kecamatan Modo, Kecamatan Sugio, Kecamatan Kedungpring, Kecamatan Tikung, Kecamatan Sambeng, Kecamatan Bluluk, Kecamatan Glagah dan Kecamatan Kembangbahu.

"Tapi jumlah desa yang terdampak di setiap kecamatan berbeda-beda, ada yang 1 desa, 2 desa dan ada yang sampai 4 desa," ujar Kasi Tanggap Darurat BPBD Lamongan, Muslimin, Jumat, 2 Oktober 2020, seperti dikutip dari Times Indonesia.

Artikel krisis air bersih di Lamongan meluas ke 17 desa menyita perhatian pembaca di Surabaya. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di Surabaya? Berikut sejumlah artikel terpopuler di Surabaya yang dirangkum Minggu, (4/10/2020):

1.Krisis Air Bersih di Lamongan Meluas ke 17 Desa

Musim kemarau berdampak terhadap air bersih di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Kini krisis air bersih meluas ke 17 desa yang berada di delapan kecamatan.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan, delapan kecamatan tersebut adalah Kecamatan Modo, Kecamatan Sugio, Kecamatan Kedungpring, Kecamatan Tikung, Kecamatan Sambeng, Kecamatan Bluluk, Kecamatan Glagah dan Kecamatan Kembangbahu.

"Tapi jumlah desa yang terdampak di setiap kecamatan berbeda-beda, ada yang 1 desa, 2 desa dan ada yang sampai 4 desa," ujar Kasi Tanggap Darurat BPBD Lamongan, Muslimin, Jumat, 2 Oktober 2020, seperti dikutip dari Times Indonesia.

Berita selengkapnya baca di sini

2.Ada Komorbid Jadi Penyebab Utama Kematian karena COVID-19 di Jatim

Pasien meninggal karena COVID-19 masih bertambah di Jawa Timur. Hingga Jumat, 2 Oktober 2020, pasien meninggal karena COVID-19 mencapai 3.240 orang.

Anggota Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Timur, dr Makhyan Jibril Al Farabi menuturkan, saat ini pihaknya sedang melakukan audit dan profiling untuk menganalisis sebab kematian COVID-19.

Pihaknya menemukan sejumlah faktor penyebab kematian karena COVID-19 di Jawa Timur. Temuan pertama, pasien yang terpapar COVID-19 termasuk berisiko dan punya komorbid atau penyakit penyerta.

Berita selengkapnya baca di sini

3.Pemprov Jatim Gandeng Inggris Perkuat Penerapan Protokol Kesehatan

 Pemerintah Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan Kedutaan Besar Kerajaan Inggris Raya untuk program Pelatihan Behavioural Science atau ilmu perubahan perilaku untuk memperkuat penerapan protokol kesehatan di Jawa Timur.

Menanggapi gagasan kerja sama tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi Duta Besar Inggris Raya dan Nudgeplus yang memberikan pelatihan pada tim Humas di Pemprov Jawa Timur.

"Kami menyampaikan terima kasih kepada Duta Besar Inggris untuk kesekian kalinya memberikan support kepada Pemprov Jatim," tutur dia, seperti dikutip dari laman Kominfo Jatim, Sabtu, 3 Oktober 2020.

Berita selengkapnya baca di sini

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya