Liputan6.com, Jakarta - Kabar duka kembali menyelimuti dunia kesehatan Indonesia. dr Andrianto Purnawan, SpBS tutup usia karena COVID-19 pada Rabu, 18 November 2020.
Dokter Andrianto juga menjabat sebagai Ketua Pelaksana Tim Percepatan Masyarakat Penanggulangan COVID-19 PB IDI.Kabar duka tersebut disampaikan lewat akun instagram satgascovidjatim pada Rabu, (18/11/2020).
"Turut berdukacita yang sedalam-dalamnya atas wafatnya sejawat kami Dr Andrianto Purnawan, SpBS (Ketua Pelaksana Tim Percepatan Masyarakat Penanggulangan COVID-19 PB IDI)," demikian mengutip dari instagram @satgascovid19jatim.
Advertisement
Saat dikonfirmasi, Ketua Umum PB IDI Daeng Mohammad Faqih membenarkan hal tersebut. Dr Daeng menuturkan, dokter Andrianto tidak memiliki komorbid atau penyakit penyerta.
"Benar karena COVID-19. Selama tidak ada komorbid,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat.
Dirawat di RSUD Dr Soetomo
Daeng menuturkan, dokter Andrianto dirawat sekitar dua minggu. Ia dirawat di RSUD dr Soetomo Surabaya.
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Humas RSUD dr Soetomo dr Pesta Parulian. "Iya benar, sekitar dua minggu (dr Andrianto dirawat-red)," kata dia.
Advertisement
Update
Mengutip Antara, Humas Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Indonesia (PB IDI), dr. Halik Malik menuturkan, dr Andrianto Purnawan meninggal Rabu, 18 November 2020 pukul 10.56 WIB. Halik menuturkan, semasa hidup mendiang Andrianto dikenal sebagai sosok yang ramah dan ceria termasuk kepada juniornya.
Selama pandemi COVID-19, ia sempat beberapa kali bertemu dengan Andrianto.
"Sepanjang pandemi ini beberapa kali saya sempat bertemu dengan almarhum di kantor PB IDI, dokter TOP begitu beliau akrab kami sapa adalah sosok yang ramah dan ceria termasuk kepada saya yang lebih junior, bekerja dengannya membuat semua urusan rasanya lebih mudah," kata dia.
Andrianto yang aktif di Satuan Tugas Penanganan COVID-19 PB IDI, juga terlibat dalam penggalangan donasi APD dari berbagai pihak kepada dokter di daerah, melakukan edukasi kepada masyarakat antara lain melalui tulisannya di media dan mengisi serial diskusi online seputar pencegahan COVID-19.
"Sejak muda memang sudah dikenal sebagai aktivis di lembaga kesehatan mahasiswa Islam dan aktif dalam berbagai pelayanan sosial kebencanaan di Indonesia, sungguh kami merasa kepergiannya merupakan kehilangan yang sangat besar," ujar dia.
Sebelum menjadi Ketua Tim Percepatan Partisipasi Masyarakat Penanggulangan COVID-19 PB IDI, Andrianto yang mengambil spesialisasi bedah saraf di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga itu tercatat sebagai anggota bidang hubungan lembaga pemerintah dan media massa PB IDI periode 2019-2021. Pria asal Malang itu kali terakhir bertugas di RSUP Soeradji Tirtonegoro Klaten, Jawa Tengah.