Palagan, Edukasi Cegah COVID-19 Melalui Permainan Buatan Dosen ITS

Palagan merupakan salah satu produk pengabdian masyarakat yang dihasilkan oleh tim dari Laboratorium Media Kreatif Digital Departemen DKV ITS. Salah satunya permainan untuk cegah COVID-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Des 2020, 06:00 WIB
Diterbitkan 03 Des 2020, 06:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
ITS Surabaya (Foto:Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Beragam cara dapat dilakukan untuk mengedukasi masyarakat terkait COVID-19. Salah satunya melalui permainan.

Seperti yang dilakukan oleh Tim dosen dari Departemen Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang menciptakan sebuah card game atau permainan kartu bertemakan pencegahan Covid-19 dengan nama Palagan.

Palagan merupakan salah satu produk pengabdian masyarakat yang dihasilkan oleh tim dari Laboratorium Media Kreatif Digital Departemen DKV ITS. 

Tim ini terdiri dari lima dosen Departemen DKV ITS yang diketuai oleh Rabendra Yudistira Alamin ST MDs. Empat dosen lainnya adalah Nugrahardi Ramadhani SSn MT, Didit Prasetyo ST MT, Putri Dwitasari ST MDs, dan Nurina Orta Darmawati ST MDs. Bahkan, ia juga menyebutkan terdapat mahasiswa yang membantu.

"Ada juga mahasiswa dari Departemen DKV dan Departemen Teknologi Informasi ITS yang membantu mengembangkan permainan ini,” ungkap Rabendra.

Palagan dirilis secara resmi di Kantor Gubernur Provinsi Jawa Timur, Selasa, 24 November 2020. Permainan tersebut diciptakan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Jatim.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Ide Awal

Institut Teknologi Surabaya (ITS) membuka pendaftaran mahasiswa melalui Jalur Mandiri
Institut Teknologi Surabaya (ITS) membuka pendaftaran mahasiswa melalui Jalur Mandiri

Permainan kartu yang diciptakan terinspirasi dari jenis permainan yang serupa yaitu “Sushi Go Party” yang diciptakan olej Phil Walker-Harding yang rilis pada 2016. 

Nama Palagan diambil dari bahasa sansekerta. Diberikan pada permainan kartu yang diciptakan karena memiliki arti pertempuran. 

Rabendra juga menuturkan, nama Palagan dipilih karena menggambarkan kondisi saat ini yaitu sedang terjadi pertempuran melawan virus Corona. 

"Di medan perang itu strategi atau apa saja yang dibutuhkan untuk bertempur dapat tergambarkan melalui permainan ini,” ujar dia.

Selain menghasilkan produk berupa kartu permainan, timnya juga sudah merilis aplikasi yang dapat diunduh secara gratis melalui Google Playstore. Aplikasi yang diluncurkan berguna untuk memperjelas deskripsi singkat yang tertera pada kartu. 

"Jadi kartunya nanti dapat di scan sehingga memunculkan deskripsi melalui fitur augmented reality,” tambahnya.

Ia pun menambahkan,  pihaknya akan memperbaiki lagi terhadap aplikasi Palagan. Diharapkan aplikasi tersebut tidak hanya dapat mengeluarkan deskripsi saja namun juga dapat memainkan permainan tersebut secara digital.

"Termasuk dapat mengeluarkan suara ataupun animasi yang menarik,” ucapnya.

Saat ini sudah terdapat lebih dari 800 card game Palagan cetakan pertama yang siap disumbangkan kepada masyarakat. 

Cara Memainkan

Terdapat 79 jenis kartu dalam permainan Palagan, yaitu kartu peristiwa, kartu olahraga, kartu proteksi, kartu protokol, kartu gizi seimbang, kartu kebaikan, dan kartu bahaya. Dalam kartu tersebut juga memuat deskripsi berupa edukasi pencegahan penularan Covid-19 sesuai jenis kegiatannya.

Palagan  dapat dimainkan oleh dua hingga lima pemain dan dalam sekali permainan memiliki durasi kurang lebih 30 menit. 

Permainan diawali dengan memisahkan kartu peristiwa dengan kartu lainnya untuk kemudian diletakkan dengan cara ditutup  di tengah area bermain. Kemudian salah satu pemain membagikan delapan kartu kepada pemain yang lain.

Fase kedua adalah salah satu pemain dapat membuka satu kartu peristiwa yang tertutup. Setelah itu semua pemain memilih salah satu kartu yang mereka miliki dan kemudian diletakkan di hadapannya.  Selanjutnya, pemain saling memberikan semua kartu yang tidak dipilih ke pemain lainnya searah jarum jam. 

"Dari kartu yang didapat, mereka meletakkan satu kartu pilihan di hadapannya dan kemudian saling menukarkan kartu lagi,” ujar dia.

Setelah terdapat delapan kartu yang dibuka di hadapan mereka, para pemain dapat melakukan penilaian sesuai dengan ketentuan masing-masing jenis kartu. 

Pemain yang mendapat nilai terbanyak dapat dinyatakan sebagai pemenang pada ronde tersebut. Permainan dapat berakhir setelah terdapat satu pemain yang sudah memenangkan tiga ronde permainan.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, yang juga hadir pada acara peluncuran menyambut baik dengan adanya permainan ini sebagai media pembelajaran bagi masyarakat. 

"Saya juga siap ke depannya melakukan promosi dengan membuat video tutorial permainan ini secara langsung,” kata dia.

 

(Ihsan Risniawan-FIS UNY)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya