Liputan6.com, Jakarta - Nama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) kembali diusulkan jadi menteri di pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin. Kali ini Risma digadang-gadang menjadi menteri sosial menggantikan Juliari Batubara yang tersandung kasus dugaan korupsi.
Plt Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Surabaya, Yusuf Lakaseng mengungkapkan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) mendapat tawaran menjadi menteri sosial.
"Saya dapat kabar, jika nantinya Ibu Risma ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Sosial di Kabinet Indonesia Maju,” ujar di acara tasyakuran kemenangan pasangan Eri Cahyadi-Armuji di Surabaya, Minggu, 13 Desember 2020.
Advertisement
Baca Juga
Yusuf semakin yakin kinerja Wali Kota Risma cukup bagus. Terlebih lagi, Risma sudah mengubah wajah Surabaya, bahkan sudah dunia, dilansir dari Antara.
"Di Surabaya, wali kota bisa langsung meloncat ke menteri, tanpa harus menjadi Gubernur Jawa Timur terlebih dahulu. Ini menunjukkan kalau Surabaya itu kota mendunia," tutur dia.
Bukan kali ini Risma ditawari posisi penting di pemerintahan Jokowi. Berikut sejumlah hal terkait Risma yang sempat ditawari jadi menteri dan Gubernur DKI Jakarta.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Sempat Ditawari Jadi Gubernur DKI Jakarta
Sebelumnya Megawati juga sempat lirik Risma untuk maju dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta pada 2017. Akan tetapi, saat itu, Risma menolak lagi tawaran Risma. Ia lebih memilih melanjutkan tugas di Surabaya.
"Kemarin saya sudah sampaikan ke Ibu, bahwa saya sudah berjanji ke warga Surabaya, saya akan jadi wali kota Surabaya," kata Risma, seperti dikutip dari Merdeka.
Advertisement
Pernah Menolak Tawaran Menteri
Bukan kali ini Risma ditawari jadi menteri. Ia sempat menolak menjadi menteri di kabinet pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin. Sebelumnya Risma juga tidak bersedia dicalonkan menjadi menteri pada periode pertama Jokowi-Jusuf Kalla pada 2014.
Risma menuturkan, dirinya ingin menyelesaikan masa jabatannya sebagai wali kota hingga Februari 2021.
"Saya ingin selesaikan (tugas) di Surabaya. Saya mengucapkan terima kasih atas semua support, tapi saya harus jaga Surabaya ini," kata Risma saat menggelar jumpa pers di rumah dinasnya, Rabu, 23 Oktober 2019.
Risma mengatakan, dirinya memang ditawari posisi menteri saat bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri pada September 2019.
Tapi saya sampaikan ke Ibu (Megawati), saya tidak (mau)," kata dia.
Saat itu, lanjut dia, Megawati memberikan kesempatan Risma agar tidak memberikan jawaban pada saat itu juga.
"Wis Mbak ojok kesusu, engko njawabe sak nang awal Oktober ya Mbak (Sudahlah mbak tidak perlu terburu-buru. Nanti jawabnya awal Oktober saja ya mbak," ujar Risma menirukan ucapan Megawati.
Setelah pertemuan itu, Risma melakukan kunjungan kerja ke Busan, Korea Selatan. Sedangkan awal Oktober ini, Wali Kota menghadiri acara UNICEF dari Cologne, Jerman.
"Saat perjalanan mau berangkat ke Jerman itu, saya ditelepon Mbak Puan (Ketua DPR RI sekaligus pengurus DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani)," kata wali kota kota perempuan pertama di Kota Pahlawan ini.
Dari percakapan telepon itu, Puan meminta Wali Kota Tri Rismaharini menjawab pinangan menteri. Namun, Risma tetap tidak berubah dengan keputusannya. "Mbak, piye jadi menteri? Saya jawab tidak. Saya ingin selesaikan (tugas) di Surabaya dulu," ujar dia.
Terpilih Jadi Ketua DPP PDIP
Meski demikian, Risma masuk dalam kepengurusan DPP PDIP periode 2019-2024. Risma ditunjuk menjadi Ketua Bidang Kebudayaan.
Advertisement