Bulog Jatim Pastikan Persediaan Beras Aman Sampai Lebaran

Bulog Jatim masih terus melakukan operasi pasar sepanjang tahun baik melalui ritel atau langsung kepada rumah pangan kita (RPK).

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Apr 2021, 08:10 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2021, 08:10 WIB
Ratusan Ribu Ton Beras Tak Terpakai di Gudang Bulog
Pekerja saat mengangkut karung berisi beras yang belum terpakai di Gudang Bulog Divisi Regional DKI Jakarta, Kelapa Gading, Kamis (18/3/2021). Dirut Perum Bulog Budi Waseso menegaskan tahun ini Indonesia tidak akan mengimpor beras. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Surabaya - Bulog Divisi Regional (Divre) Jawa Timur menjamin pasokan beras dalam kondisi aman untuk Ramadan dan Idul Fitri 1442 Hijriah atau tahun 2021, antara lain karena saat ini sedang memasuki musim panen.

Kepala Perum Bulog Divre Jatim Khozin saat dikonfirmasi di Surabaya, mengatakan saat ini pasokan beras yang ada di dalam gudang Bulog mencapai 236 ribu ton.

"Selain itu, per hari kami masih bisa menyerap hasil produksi beras milik masyarakat sebanyak 2.700 ton," ujar Khozin,  Jumat, 16 April 2021.

Ia mengatakan saat ini pihaknya sudah menurunkan tim untuk melakukan penyerapan beras kepada masyarakat.

"Kami sudah berkoordinasi dan turun ke lapangan bersama Tim Satgas Pangan untuk melakukan cek stok dan harga pangan. Sampai sekarang harga beras cenderung datar, tidak ada kenaikan," ujarnya, dilansir dari Antara.

Ia mengatakan, pihaknya mendapatkan tugas dari pemerintah untuk melakukan penyerapan beras di masyarakat.

"Untuk penyaluran kami juga siap melayani ritel, grosir, perorangan dengan harga yang sama yakni Rp8.300 per kilogram dengan kami beli di masyarakat," katanya.

Ia mengatakan, Bulog Jatim masih terus melakukan operasi pasar sepanjang tahun baik melalui ritel atau langsung kepada rumah pangan kita (RPK), ke pasar, maupun ke pedagang-pedagang besar untuk stabilisasi harga.

"Sejak Januari sudah ada 9.900 ton beras sudah disalurkan se-Jawa Timur melalui operasi pasar. Angka ini memang menurun dibandingkan tahun lalu mencapai ratusan ribu ton. Penyebabnya adalah banyaknya bantuan beras dari pemerintah pusat kepada masyarakat. Saat ini operasi pasar yang sudah dilaksanakan di antaranya di Pamekasan, Kediri, Jember. Surabaya masih belum," jelasnya.

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini

Kurva Penyerapan

Beras Bulog
Ilustrasi beras bulog. (via: bulog.co.id)

Menurutnya, pihaknya melakukan penyerapan sesuai perintah pusat dan sampai sekarang, ini panen hampir selesai.

"Kurva penyerapan sudah mulai turun dari 3.000 ton per hari sekarang menjadi 2.000 ton pe rhari," ujar Khozin.

Ia menjelaskan, keluhan tersebut karena harus ada standar yang dipenuhi untuk sesuai dengan SOP Bulog.

"Di antaranya kadar air maksimal 14 persen, patahan beras maksimal 20 persen dan PH beras 7 persen. Namun demikian, sekarang beberapa pengusaha penggilingan sudah mulai melakukan perbaikan dalam menerapkan standar SNI beras medium agar berasnya terserap Bulog," ujarnya.

Terkait dengan keinginan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang meminta Bulog Divre Jatim meningkatkan serapan beras petani dengan harga minimal sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP), ia mengatakan Bulog Jatim menerjunkan tim satgas sebanyak-banyaknya, dan mengunjungi penggilingan-penggilingan padi yang belum bergabung dengan Bulog. 

"Namun, Bulog akan menyerap beras petani sesuai standar SNI Beras medium Bulog. Kami beli dengan harga Rp8,300, Kami jual juga Rp8.300," ujar Khozin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya