BI Jatim Siapkan Rp 11,5 Triliun untuk Kebutuhan Ramadan

Penukaran kas keliling tidak buka, tapi masyarakat bisa menukarkan uang seusai kebutuhan lewat perbankan.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 16 Apr 2021, 00:07 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2021, 00:07 WIB
Ilustrasi THR.
Ilustrasi THR. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Timur menyiapkan uang kas Rp 11,5 triliun untuk momen Ramadan dan Lebaran 2021 di wilayah setempat, tidak jauh berbeda dengan momen yang sama tahun 2020 dengan realisasi Rp 11,8 triliun.

Deputi Kepala Perwakilan BI Jatim Imam Subarkah mengatakan, BI sudah  koordinasi dengan perbankan untuk mengecek kebutuhan nasabahnya.

"Walaupun ada larangan mudik dan PPKM namun tetap ada pergerakan ekonomi dan itu artinya ada kebutuhan tambahan uang,” katanya, Rabu, 15 April 2021, dilansir dari Antara.

Imam mengatakan, penukaran uang untuk Lebaran dilayani melalui kantor perbankan guna menghindari kerumunan.

"Penukaran kas keliling tidak buka, tapi masyarakat bisa menukarkan uang seusai kebutuhan lewat perbankan. Kami sudah koordinasi dengan semua bank, dan masyarakat tidak perlu khawatir kalau butuh pecahan tertentu," kata Imam.

Imam mengingatkan masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan saat melakukan penukaran uang di bank, dan apabila terjadi antrean di bank tertentu, bisa mencari bank lain.

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini

Uang UPK 75

[Fimela] Uang Rupiah Baru
BI hari ini meluncurkan uang baru edisi 75 Tahun Indonesia Merdeka. | dok. instagram.com/cutteristic

Sementara itu, Bank Indonesia Jawa Timur juga masih menyiapkan pasokan Uang Peringatan Kemerdekaan (UPK) 75 yang juga bisa digunakan untuk uang Lebaran.

Ini mengingat UPK 75 bukan hanya sebagai uang koleksi tetapi juga menjadi uang yang sah untuk transaksi. Hal ini karena permintaan UPK 75 cukup tinggi, didorong kemudahan penukaran, yakni 1 KTP untuk maksimal 100 lembar UPK 75," tutur Imam.

Imam menjelaskan Ramadhan dan Lebaran tahun ini, sedikit berbeda dibanding tahun lalu, karena tahun lalu pemerintah memberlakukan aturan ketat yang memaksa masyarakat tidak banyak melakukan aktivitas di luar seperti berlibur ataupun mudik di saat Lebaran.

"Untuk tahun ini, meskipun ada pembatasan namun perekonomian sudah mulai bergerak. Jalur transportasi sudah terbuka. Begitu juga tempat wisata," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya