Liputan6.com, Surabaya - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Surabaya Brahmana Askandar Tjokroprawiro menyatakan,  212 dokter terkonfirmasi positif COVID-19.
"Selama ini tenaga dokter di Surabaya sudah melayani sebaik mungkin. Namun kapasitas tenaga dokter tidak sebanding dengan kasus yang melonjak yang mengakibatkan pelayanan tidak optimal. Sehingga tenaga kesehatan pun satu persatu tumbang," ujarnya, Kamis (8/7/2021), seperti dikutip dari Antara.
Dia menyebut kondisi rumah sakit di Surabaya saat ini semua penuh. Pasien datang tertahan di unit gawat darurat (UGD) juga lumrah terjadi setiap hari.
Advertisement
Penambahan kapasitas rumah sakit, lanjutnya, selalu dilakukan namun yang menjadi pekerjaan berat jika harus menambah tenaga kesehatan.Â
Brahmana memandang kondisi saat ini seperti atap yang bocor dan dokter sebagai orang yang membersihkan lantai.Â
"Selama atap yang bocor tidak ditekan, jumlah kasus tetap meledak, berapapun tenaga untuk membersihkan lantai ditambah, lantai tidak akan pernah bersih," ujarnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Patuhi Prokes
Iapun meminta kepada masyarakat agar terus mematuhi protokol kesehatan dan mematuhi PPKM dari pemerintah dengan sepenuh hati.Â
"Dengan tidak keluar rumah jika tidak diperlukan, diharapkan penyebaran COVID-19 akan bisa ditekan," tutur pria yang juga menjabat Ketua Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) ini.
Advertisement