Pemkot Madiun Buka Rekruitmen Relawan Covid-19, Gajinya UMR

Tim ini tidak hanya memakamkan jenazah positif COVID-19, tetapi juga yang suspek. Jadi pekerjaannya memang berat.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Jul 2021, 11:29 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2021, 11:29 WIB
Tracing oleh Petugas Kesehatan
penambahan kasus tersebut merupakan hasil perkembangan sebelum masa penerapan PPKM Darurat diberlakukan. Adapun, kasus positif Covid-19 kebanyakan dari hasil pelacakan (tracing) pada kasus kasus sebelumnya.

Liputan6.com, Madiun - Kasus COVID-19 di Kota Madiun terus melonjak, untuk itu, pemerintah kota setempat membuka pendaftaran bagi warga yang mau menjadi relawan tenaga kesehatan penanganan pasien COVID-19 setempat.

Sebelumnya, Wali Kota Madiun Maidu telah menambah enam dokter dan 20 tenaga kesehatan, namun belum mencukupi kebutuhan seiring kasus kematian akibat COVID-19 semakin tinggi.

"Jumlah kematian selama Juli saja, tanggal 1-19 sudah mencapai 162 orang. Bahkan, pada hari Senin (19/7) tercatat kasus kematian mencapai rekor dengan 21 orang. Tim yang ada saat ini sangat kewalahan. Karenanya, bagi siapa saja yang mau jadi relawan kami persilakan untuk bergabung," ujar Wali Kota Maidi di Madiun, Selasa, 20 Juli 2021, dilansir dari Antara.

Menurut dia, relawan yang dibutuhkan adalah petugas pemakaman dan tenaga kesehatan. Setidaknya, Pemkot Madiun membutuhkan 15 tim pemulasaraan jenazah secara protokol kesehatan. Keduanya sama-sama sedang dalam kondisi kelelahan karena kapasitas pekerjaan berlebihan.

"Tim ini tidak hanya memakamkan jenazah positif COVID-19, tetapi juga yang suspek. Jadi pekerjaannya memang berat," katanya.

Relawan akan diberikan gaji sesuai UMR Kota Madiun, yakni sekitar Rp 1,8 juta sebulan.

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

Syaratnya

Korban COVID-19 Meninggal saat Isolasi Mandiri di Rumah
Petugas kesehatan menyiapkan peti mati berisi korban virus corona COVID-19 ke dalam ambulans di Bogor, Jawa Barat pada 3 Juli 2021. Angka kematian pasien Covid-19 saat isolasi mandiri di Indonesia sangat mengkhawatirkan di saat kasus semakin melonjak. (AFP/ Aditya Aji)

Wali Kota berharap ada banyak relawan yang bergabung. Hal itu penting mengingat kebutuhan petugas di lapangan saat ini. Apalagi, tren penularan COVID-19 masih tinggi. Begitu juga dengan kasus meninggal.

Wali Kota mempersilakan siapa saja yang mau bergabung, terutama mereka yang tidak percaya adanya COVID-19.

"Yang kita butuhkan saat ini adalah kerja dan kerja menanggulangi COVID-19 agar kasusnya dapat ditekan di Kota Madiun dan Tanah Air," katanya.

Pihaknya tidak menuntut banyak untuk persyaratan, namun calon relawan harus merupakan warga Kota Madiun. Diutamakan laki-laki yang berbadan besar untuk tim pemakaman. Sebab tugasnya berat, seperti mengangkat peti jenazah.

Untuk tenaga medis dan kesehatan juga begitu. Harapannya yang kuat, karena jadwal kerja dalam satu hari bisa sampai empat atau lima shif. Dengan begitu, mereka bisa punya waktu untuk beristirahat.

"Silakan saja yang berminat untuk mengirimkan lamarannya. Lamaran ditujukan kepada Wali Kota Madiun dan ditembuskan ke dinas terkait. Berkas bisa dikirim ke Balai Kota Madiun," demikian Maidi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya