Wali Kota Minta UMKM Surabaya Tidak Olah Barang Impor Jadi Merek Lokal, Ini Alasannya

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi tidak ingin ada pelaku UMKM Surabaya yang memakai barang impor dan diolah kembali menjadi merek lokal.

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Okt 2021, 19:00 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2021, 19:00 WIB
(Foto: Dok Pemkot Surabaya)
UMKM asal Surabaya memproduksi masker (Foto: Dok Pemkot Surabaya)

Liputan6.com, Surabaya- Wali Kota Eri Cahyadi meminta para pelaku UMKM Surabaya untuk berdikari. Ia tidak ingin ada pelaku UMKM Surabaya yang memakai barang impor dan diolah kembali menjadi merek lokal.

“Di sini perlu peran pemerintah untuk intervensu supaya UMKM dan took kelontong naik kelas agar tidak kalah bersaing dengan took modern,” ujarnya, seperti yang dikutip dari Antara, Minggu (24/10/2021).

Menurut Eri Cahyadi, peran pemerintah bukan hanya melatih pelaku UMKM, melainkan juga mengarahkan UMKM Surabaya mampu bersaing. Terlebih, saat ini kasus Covid-19 di Surabaya semakin melandai dan Pemkot Surabaya bergerak untuk memulihkan ekonomi.

Salah satu caranya, barang yang dihasilkan oleh teman-teman UMKM disuplai ke toko kelontong kemudian dijual serta memanfaatkan aplikasi e-Peken.

Persoalan tersebut juga sempat disampaikan kepada Ketua Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) Pusat Kodrat Wibowo saat pertemuan di Surabaya, Sabtu (23/10/2021). Ia berharap KPPU bisa memberikan kemudahan bagi pelaku UMKM Surabaya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya