Deteksi Omicron, 20 Sampel Pasien Covid-19 Banyuwangi Dikirim ke Surabaya

Pemkab Banyuwangi mengirim sebanyak 20 sampel pasien Covid-19 ke Surabaya untuk diuji laboratorium. Hal ini untuk mendeteksi apakah pasien tersebut terpapar Covid-19 varian omicron atau tidak.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 10 Feb 2022, 20:06 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2022, 20:06 WIB
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan Banyuwangi, dr. Widji Lestariono. (Hermawan Arifianto/Liputan6.com)
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan Banyuwangi, dr. Widji Lestariono. (Hermawan Arifianto/Liputan6.com)

Liputan6.com, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengirim sebanyak 20 sampel pasien Covid-19 ke Surabaya untuk diuji laboratorium. Hal ini untuk mendeteksi apakah pasien tersebut terpapar Covid-19 varian omicron atau tidak.

Direktur RSUD Blambangan Widji Lestariono mengatakan, dari 20 sampel yang dikirim melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, 10 pasien positif Covid-19 diantaranya dirawat di rumah sakit setempat.

"Hingga saat ini kami masih menunggu hasil uji lab terhadap sampel yang dikirim, masih belum keluar," kata Rio sapaan akrab Widji Lestariono, Kamis (10/2/2022).

Mantan Kapala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi itu mengatakan, pengiriman sampel tersebut sebagai bagian daripada antisipasi dan memastikan seiring melonjaknya angka pasien Covid-19.

Dia menyebut, 20 sampel yang dikirim itu sudah mewakili sebanyak 417 warga Banyuwangi yang terpapar Covid-19.

"Dari seluruh kasus aktif yakni 417 di Banyuwangi, itu diambil 20 sampel diantaranya untuk di tes ke Surabaya," terangnya.

Bahkan RSUD Blambangan telah mempersiapkan diri jika sewaktu-waktu terjadi lonjakan kasus Covid-19.

"Kita siapkan segala sesuatunya, pertama sarana mulai bed pasien, obat-obatan, juga ketersediaan oksigen," ucapnya.

"Kemudian juga tenaga kita membuat perencanaan skema, jika sewaktu-waktu kasusnya meledak seperti di bulan Juli-Agustus 2021 kemarin," imbuh Rio.

Tambah 100 Bed

Bahkan RSUD Blambangan akan menambah kisaran 100 bed pasien yang berasal dari konversi tempat perawatan penyakit lainnya.

"Saat ini yang kita siapkan masih 46 bed ICU dan Isolasi, karena sampai sejauh ini yang dirawat hanya 10 pasien aktif Covid-19. Jika seumpama ada ledakan kasus, kita kembangkan menyesuaikan kebutuhan, sampai kisaran 100 bed," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya