Â
Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Pedagangan Jerry Sambuaga menyatakan, generasi milenial cukup antusias terhadap perdagangan aset kripto. Hal ini terungkap berdasarkan kajian dan perbincangan dengan berbagai komunitas.
Baca Juga
"Salah satunya adalah karena transaksinya tidak ada batasan. Tidak harus dilakukan di dalam negeri. Semua pengguna bisa melakukan aktivitas blockchain yang tidak hanya di Indonesia, tapi juga di luar negeri," katanya, Rabu (27/7/2022).
Advertisement
Dibandingkan dengan di bursa, seorang pengguna perlu mengikuti waktu tertentu dalam melakukan aktivitas jual-beli, sehingga terdapat batas waktu tertentu.
Kemudian, hal lain yang juga memengaruhi banyaknya generasi muda melakukan transaksi aset kripto adalah banyak selebriti, seniman, musisi, hingga tokoh masyarakat yang membagikan aktivitas transaksi aset kripto mereka melalui media sosial.
Bagi selebriti atau seniman yang pengikutnya banyak, itu kan sangat potensial diikuti oleh para pengikutnya. Jadi semakin banyak yang bertransaksi aset Kripto.
Dinar Wahyu Saptian Dyfrig atau Wahyu Kenzo, pemerhati sekaligus pelaku dalam perdagangan fisik aset kripto menambahkan, kondisi ini karena pemerintah saat ini mengkaji regulasi mengenai kerangka ekosistem perekonomian digital.
Mudah dan Cepat
Dorongan ini juga menjadi pioner dan visi sejalan dalam dunia kripto yang dimana sebelumnya wakil menteri Perdagangan mengajak investor asing untuk berbisnis aset kripto di Indonesia dengan aturan aturan yang berlaku.
"Saya berharap ketika ekosistem ekonomi digital Di Indonesia dapat berkembang baik sehingga mampu sejajar dengan negara-negara yang sudah lebih dahulu menggunakan kripto," ujar Wahyu Kenzo.
Kemudahan dan kecepatan dalam bertransaksi juga dinilainya menjadi salah satu alasan generasi muda, yang identik dengan mudah dan cepat, untuk ramai-ramai bertransaksi kripto.
Advertisement