Liputan6.com, Kediri - Terdapat enam poin yang menjadi catatan dalam pertemuan antara pegiat media sosial Eko Kuntadhi dengan pengurus Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur.
Kedatangan Eko Kuntadhi di PP Lirboyo itu untuk meminta maaf secara langsung kepada Ning Imaz Fatimatuz Zahra yang merupakan keluarga PP Lirboyo, Kota Kediri terkait cuitan Eko di Twitter yang dinilai mengandung ujaran kebencian.
Baca Juga
Kisah Ajaib saat Mobil KH Mahrus Ali Lirboyo Tenggelam di Bengawan Solo, Baju Tak Basah Keluar Sambil Merokok
Top 3 Islami: Kisah KH Mahrus Ali Lirboyo Batalkan Penerbangan karena Pesawat Bau Mayit, Amalan yang Dekatkan Perempuan ke Surga
Top 3 Islami: Kisah Kenakalan Gus Miek saat Mondok di Lirboyo, Kemarahan KH Hasyim Asy'ari Nyaris Bikin Pabrik Gula Belanda Bangkrut
Eko Kuntadhi mengakui dirinya salah sehingga meminta maaf langsung dengan bertemu dengan Ning Imaz dan keluarga di Pesantren Lirboyo, Kota Kediri.
Advertisement
"Kehadiran saya ke sini cuma satu, saya merasa melakukan kesalahan, saya datang ke sini untuk meminta maaf kesalahan. Alhamdulillah saya di sini diterima sebagai tamu diperlakukan dengan baik, diajak mengobrol, diapresiasi sebagai layaknya keluarga," kata dia di Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Kamis (15/9/2022), dilansir dari Antara.
Menurut pengasuh PP Lirboyo, Kota Kediri KH Oing Abdul Muid Sohib mengatakan Eko Kuntadhi datang ke Pesantren Lirboyo, Kota Kediri ditemani oleh Guntur Romli. Mereka dipertemukan dengan Ning Imaz dan suaminya.
"Tadi langsung dari yang bersangkutan sudah bertemu dan menyampaikan maksud serta tujuannya. Dan, dijawab juga langsung oleh yang bersangkutan (Ning Imaz dan Gus Rifqil Muslim, suami dari Ning Imaz) dan ada kesepakatan," kata Gus Muid, sapaan akrabnya.
Dalam pertemuan itu, ada enam poin yang menjadi catatan. Pertama, Eko Kuntadhi meminta maaf dan menyampaikan penyesalan atas unggahan di media sosial Twitter dan Instagram yang berisikan cacian dan ujaran kebencian kepada salah satu dzurriyah Pesantren Lirboyo, Ning Imaz Fatimatuz Zahra.
Kedua, Eko Kuntadhi mengakui kesalahan dan kekhilafannya pada unggahan tersebut serta siap bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan.
Ketiga, di antara bentuk tanggung jawab adalah menyampaikan permohonan maaf secara terbuka langsung kepada Ning Imaz dan keluarga serta siap menyampaikan permohonan maaf secara terbuka melalui media.
Selanjutnya, keempat, Ning Imaz atas petunjuk masyayikh Pesantren Lirboyo, Kota Kediri telah menerima permohonan maaf dari Eko Kuntadhi.
Pembelajaran
Kelima, Pesantren Lirboyo juga meminta Eko Kuntadhi menjadikan kasus ini sebagai pembelajaran untuk bijak dan santun dalam bermedia sosial di masa datang.
Keenam, Pesantren Lirboyo, Kota Kediri juga berharap pada seluruh masyarakat luas agar media sosial tidak dijadikan sarana untuk menyampaikan ujaran kebencian dan caci maki, tapi justru digunakan untuk dakwah kebaikan dan menyampaikan informasi yang bermanfaat.
"Jadi, intinya yang disampaikan Eko Kuntadhi mengakui salah dan Ning Imaz sudah memaafkan. Yang paling penting ini menjadi pembelajaran Mas Eko ke depan, bagi kita semua," kata Gus Muid.
Advertisement