Program Wirausaha Merdeka di UPM Lahirkan 330 Calon Pengusaha Muda

Mereka digembleng berbagai ilmu kewirausahaan 1 semester dengan sistem pembelajaran offline dan online.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Des 2022, 16:56 WIB
Diterbitkan 10 Des 2022, 09:24 WIB
Abonaba, salah satu pemenang best prototype dalam Program Wirausaha Merdeka di Universitas Prasetiya Mulya. (Istimewa)
Abonaba, salah satu pemenang best prototype dalam Program Wirausaha Merdeka di Universitas Prasetiya Mulya. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Universitas Prasetiya Mulya (UPM) menjadi salah satu dari 17 kampus yang menjadi pelanksana Program Wirausaha Merdeka di kalangan kampus. Wirausaha Merdeka menjadi bagian dari Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Ketua Program Wirausaha Merdeka Universitas Prasetiya Mulya Hesti Maheswari menjelaskan, Program Wirausaha Merdeka di kampusnya yang  diberi nama Inkubasi Calon Wirausaha Inovatif Berorientasi Teknologi (Siwira-Inotek ) berhasil mengasah 330 mahasiswa dari 39 perguruan tinggi di 7 provinsi Indonesia.

Mereka digembleng berbagai ilmu kewirausahaan 1 semester dengan sistem pembelajaran offline dan online.

“Kami berusaha menjadikan Universitas Prasetiya Mulya sebagai tempat belajar wirausaha terbaik bagi siapa pun. Ini cara kami untuk mengemban amanah dari Kemendikbudristek," ujarnya.

Mahasiswa yang mengikuti Siwira - Inotek tidak hanya akan memiliki pengetahuan dan wawasan dalam mengembangkan bisnis, tetapi juga akan terasah kemampuan berkolaborasi dan membangun network.

"Contohnya, mereka berkesempatan mendapatkan pendanaan dari Teja Ventures, venture capital yang berbasis di Singapura,” kata Hesti, dalam penutupan Program Wirausaha Merdeka di Universitas Prasetiya Mulya, Sabtu (10/12/2022).

Rektor Universitas Prasetiya Mulya Djisman S. Simandjuntak mengaku sangat terhormat kampusnya bisa terpilih menjadi salah satu tuan rumah Program Wirausaha Merdeka. Menurutnya, saat ini pelaku wirausaha di Indonesia masih cukup kurang, terutama kewirausahaan yang berbasis ilmu dan teknologi.

“Saya berharap dalam program ini para peserta bisa menjadi inovator pengusaha baru di bidang baru dengan menggunakan teknologi baru. Jika ini dilakukan, saya percaya Indonesia akan dapat melahirkan pengusaha berbasis science dan teknologi dalam jumlah yang cukup dan mampu bersaing,” ungkapnya.

 

Inkubasi Usaha

Asisten Deputi Pengembangan Teknologi Informasi dan Inkubasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Christina Agustin menyebut inkubasi bisnis dengan melibatkan kampus seperti Program Wirausaha Merdeka menjadi hal yang sangat penting karena Indonesia akan menghadapi tantangan berupa bonus demografi yang diperkirakan terjadi pada tahun 2035.

“Mahasiswa punya tanggung jawab besar untuk menghadapi negara lain yang memiliki inovasi lebih cepat dan daya pikir lebih kuat. Karena itulah, inkubasi bisnis menjadi hal yang sangat penting karena di situ para mahasiswa digodok, dibimbing, dan difasilitasi. Bahkan juga dilakukan coaching clinic dan dihadirkan pakar untuk mendongkrak jiwa kewirausahaan,” terang Christina.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya