Liputan6.com, Jakarta - Desa Pantai Mekar Bekasi menjadi salah satu daerah dengan potensi bahari yang jika dikembangkan akan membawa kesejahteraan bagi warganya.
Desa Pantai Mekar berbatasan langsung dengan Laut Jawa di utara, Teluk Jakarta di barat, Kabupaten Karawang di timur, dan Kecamatan Babelan di selatan. Desa Pantai Mekar adalah wilayah dengan ekosistem mangrove yang cukup luas dan tersebar.
Mangrove adalah kelompok jenis tumbuhan yang tumbuh di sepanjang garis pantai tropis sampai subtropis yang mengandung garam dan bentuk lahan berupa pantai dengan reaksi tanah anaerob. Desa Pantai Mekar memiliki potensi besar dalam pengembangan Kuliner berbasis mangrove.
Advertisement
"Dengan potensi pengembangan kuliner berbasis mangrove yang tinggi diharapkan pemanfaatannya dapat memberi dampak signifikan bagi masyarakat," ujar Dosen Universitas Bhayangkara Jakarta Raya Dhian Tyas Untari, ketua program kemitraan masyarakat Kementerian Pendidikan dan Budaya 2022, saat pendampingan dengan kelompok Wanita di desa Pantai Mekar Bekasi, Senin (5/12/2022).
Dia menyatakan, kegiatan ini bermitra dengan PKK Desa Pantai Mekar dan melibatkan para wanita baik sebagai pengrajin kuliner (pembuat), sebagai pengelola pengemasaan dan sebagai pengelola pemasaran.
Hal ini dilakukan untuk menjaga keberlanjutan usaha sehingga kelak warga Desa Pantai Mekar dapat mandiri mengelola toko dalam marketplace.
"Dengan demikian pelaksanaan akan dibagi menjadi 3 kegiatan yang saling berkelanjutan, yaitu; membangun komunitas wanita pengelola bisnis kuliner berbasis Mangrove, menciptakan logo dan kemasan, dan terakhir adalah membangun sistem pemasaran," jelasnya.
PKK Desa Pantai Mekar telah mencoba untuk membuat kuliner berbahan mangrove untuk diolah menjadi sirup, dodol dan selai. Saat ini Tim PKM Ubhara Jaya dan PKK Desa Pantai Mekar sedang melakukan perbaikan dalam proses produksi, pemasaran dan perijinan terkait merek.
"Diharapkan kuliner berbasis Mangrove dapat menjadi sumber perbaikan ekonomi bagi para wanita di Desa Pantai Mekar," pungkasnya.