Liputan6.com, Banyuwangi - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi merespons kasus keracunan massal puluhan jurnalis saat mengikuti pelatihan literasi Bank Indonesia di sebuah hotel di Banyuwangi.
Kepala Disbudpar Banyuwangi Mohammad Yanuarto Bramuda menyebut, pihaknya bakal melakukan evaluasi menyeluruh bagi hotel hingga destinasi wisata. Terlebih, kata Bramuda, sebentar lagi akan menghadapi Natal dan Tahun Baru 2023 (Nataru).
"Saat Nataru pastinya lebih banyak wisatawan ke Banyuwangi, sehingga bagaimana cara kita berikan pelayanan yang terbaik kepada mereka," kata Bramuda, Senin (12/12/2022).
Advertisement
Poin penting yang perlu menjadi catatan, lanjut Bramuda, adalah food safety atau keamanan makanan yang disajikan kepada tamu.
"Jadi ini perlu diketatkan kembali terkait safety dan layanan yang dilakukan," tegasnya.
Sedangkan puluhan orang yang mengalami keracunan massal, lanjutnya, semalam sudah dilakukan penanganan oleh Dinas Kesehatan bersama RSUD Blambangan.
"Sudah kita atasi dan hari ini tim kesehatan akan memeriksa sampel makanan dan baru kita simpulkan untuk penyebabnya," ujarnya.
Menurutnya, hasil pemeriksaan Dinas Kesehatan akan menjadi rujukan buat Disbudpar Banyuwangi untuk memperketat seluruh layanan yang ada di hotel.
Termasuk bagi destinasi karena tidak menutup kemungkinan, kata Bramuda, makanan dan minuman yang ada destinasi wisata bisa saja juga bermasalah.
"Ini menjadi momentum juga untuk mengingatkan kita nanti saat Nataru, karena wisatawan lebih banyak datang ke Banyuwangi untuk bisa kita berikan layanan lebih baik," tandasnya.
Kualitas Menjadi Perhatian Serius PHRI
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banyuwangi Zainal Muttaqin menyebut, selama ini kualitas menjadi mutu yang diperhatikan oleh setiap hotel.
Pihaknya selama ini menekankan anggotanya untuk menjaga kehigienisan dan sanitasi. Anggota PHRI juga mendapat pelatihan, sehingga mereka tentu sudah profesional.
"Apalagi kalau sudah hotel berbintang, sangat ketat sekali. Semua dilakukan secara ketat dan disiplin. Mulai dari pengemasan bahkan sebelum penyajian itu benar-benar diperhatikan," kata Zainal.
Mendengar kabar insiden keracunan yang menimpa sejumlah tamu hotel, pihaknya mengaku kaget. Informasi yang ia terima masih minim. Pihaknya mengaku belum bisa komunukasi dengan pihak managemen Ketapang Indah.
"Menagamen masih menjalani pemeriksaan dari tim Inafis. Biar hasil penyeledikian yang membuktikan. Apakah buffet dari yang disediakan hotel atau catering yang dari luar," tegasnya.
Sebagai informasi, puluhan peserta yang mengalami keracunan massal itu mengikuti pelatihan literasi Bank Indonesia. Mereka mayoritas adalah jurnalis.
Mereka mendadak mengalami mual dan diare setelah makan malam di Hotel Ketapang Indah Banyuwangi, Minggu (11/12/2022) malam. Diduga kuat mereka mengalami keracunan makanan secara masal.
Bahkan ada peserta yang sudah mengeluhkan gejala mual dan sakit perut sejak pulang dari Alas Purwo. Mereka awalnya di Alas Purwo makan siang dengan menu full seafood.
Namun belum diketahui secara pasti, apakah mereka keracunan karena makanan di Hotel Ketapang Indah atau karena makanan sebelumnya yang mereka santap di Alas Purwo.
Advertisement