Liputan6.com, Kota Madiun - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Madiun menyatakan bahwa tingkat reservasi atau pemesanan kamar pada hotel-hotel yang ada di wilayah tersebut mengalami kenaikan signifikan jelang libur pergantian akhir Tahun 2022 menuju Tahun Baru 2023.
Ketua PHRI Kota Madiun Aris Suharno mengatakan sesuai data yang dihimpun dari sejumlah hotel di Kota Madiun yang menjadi anggota PHRI, selama dua hari terakhir, pemesanan kamar hotel hampir mencapai 70 persen.
Baca Juga
"Sedangkan, pada momentum tahun baru nanti kemungkinan okupasi hotel yang sudah tercatat bisa mencapai 90 persen atau nyaris full booking. Sebab malam tahun baru nanti bertepatan dengan weekend atau akhir pekan," ujar Aris Suharno di Madiun, dilansir dari Antara, Selasa (27/12/2022).
Advertisement
Menurut dia, pada hari biasa, jumlah pemesanan kamar hotel di Madiun mencapai sekitar 20 hingga 30 persen untuk semua jenis hotel.
Adapun tingkat hunian hotel yang meningkat di saat momentum liburan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 tersebut didukung dengan adanya tempat wisata baru, sehingga banyak wisatawan yang berkunjung ke Kota Madiun.
Menyikapi naiknya pemesanan kamar tersebut, lanjutnya, pihak hotel telah melakukan persiapan lebih dari sebelumnya. Mulai dari penyediaan kamar yang bersih dan nyaman, serta pelayanan hotel yang ramah dan hangat.
Pihak pengelola hotel juga menyediakan sarana prasarana seperti tempat mencuci tangan maupun "hand sanitizer" untuk penerapan protokol kesehatan sebagai upaya mengantisipasi penyebaran COVID-19 lanjutan.
Ia menjelaskan perbaikan fasilitas, kebersihan, dan layanan hotel di Kota Madiun tersebut sesuai dengan arahan dari Wali Kota Maidi.
"Sebab, pengunjung yang datang bukan hanya dari lokal, namun dari berbagai wilayah di Jawa Timur maupun nasional. Jika hotel bersih, nyaman, dan layanan ramah, maka pasti puas dan kembali," kata dia.
Tamu Luar Kota
Rata-rata, lanjutnya, tamu yang menginap memang berasal dari luar Kota Madiun. Itu mengingat momentum Natal dan tahun baru (Nataru) bersamaan dengan libur sekolah. Dengan begitu, diharapkan mampu mendongkrak okupansi hotel di Kota Madiun.
Meski begitu, PHRI mengimbau anggotanya untuk tidak menaikkan tarif hotel pada momen Natal dan tahun baru ini.
"Terutama untuk hotel berbintang dan melati. Karena kalau tarif dinaikkan khawatirnya berdampak pada inflasi. Jadi, menyambut tahun baru 2023, hotel dan restoran di Kota Madiun sudah siap. Kami pelaku wisata optimistis di momen ini okupansi hotel bisa meningkat," katanya.
Sesuai data, sampai saat ini ada 28 anggota PHRI di Kota Madiun. Rinciannya, ada 22 hotel, baik berbintang maupun non-bintang, serta enam restoran.
Advertisement