Akses Jalan Longsor, Desa Mojodungkul Situbondo Terancam Terisolasi

Akses jalan menuju Desa Mojodungkul, Kecamatan Subo, Situbondo, terancam terputus, setelah tembok penahan tanah jalan longsor. Akibatnya akases jalan menuju desa tersebut, tidak bisa dilewati kendaraan roda empat. Akses jalan tersebut longsor setelah hujan deras selama hampir tiga jam mengguyur wilayah itu.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 04 Jan 2023, 22:06 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2023, 22:06 WIB
Akases jalan menuju Desa Mojodungkul  longsor akibat diguyur hujan lebat selama 3 Jam (Istimewa)
Akases jalan menuju Desa Mojodungkul longsor akibat diguyur hujan lebat selama 3 Jam (Istimewa)

Liputan6.com, Situbondo - Akses jalan menuju Desa Mojodungkul Situbondo, terancam terputus setelah tembok penahan tanah jalan longsor akibat guyuran hujan deras.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo Gatot Trikorawan mengatakan, ada tiga titik tembok penahan tanah ambrol.

“Kemari wilayah tersebut diguyur hujan deras sehingga mengakibatkan longsor dan dan tembok penahanan tanah di jalan desa tersebit ambrol. Di Desa Mojodungkul memang kontur tanahnya gembur. Jika longsoran tanah itu terus berlanjut maka Desa Mojodungkul terancam terisolasi,” ujar Gatot, Rabu (4/1/2023).

Kata Gatot, ada dua titik tembok penahan tanah jalan desa yang ambrol, yakni di Dusun Mojodungkul, dan Dusun Kidul Gunung. Untuk Panjang tembok penahan tanah yang ambrol mencapai 35 meter dengan lebar rata- rata 3 meter.

Longsoran tembok penahan tanah jalan desa itu menggangu aktivitas warga antar- dusun karena longsor juga mengkikis hampir separu jalan.

“Sebenarnya masih bisa dilalui sepeda motor, tapi masyarakat harus tetap waspada karena khawatir hujan Kembali mengguyur di wilayah itu. Karena untuk kendaraan roda empat tidak bisa karena sangat berbahaya jika memaksa melintas di titik longsoran itu,”paparnya

Gatat mengimbau, masyarakat Desa Mojodungkul terus waspada karena jika hujan dengan intensitas tinggi kembali mengguyur, bukan tidak mungkin longsor kembali terjadi

“Memang di lokasi longsor itu jauh dari permukiman penduduk, tapi masyarakat harus tetap lebih hati- hati ketika melintas di titik- titik rawan longsor saat hujan deras,”tambahya

Ada Retakan Tanah

Di Desa Mojodungkul sendiri, selain akses jalan yang mengalami longsor, di Kawasan pemukiman warga juga terjadi retakan tanah. Sehingga Kawasan Desa Mojodungkul tersebut, masuk dalam Kawasan rawan bencana tanah longsor.

“Di Kawasan itu, dipemukimanya juga terjadi retakan tanah. Masyarakat telah diperingatkan, dan sempat ditawari untuk relokasi, namun mereka memilih untuk tetap bertahan. Kawasan Desa Mujodungkul masuk dalam kawasan rawan bencana tanah longsor di Situbondo,”pungkas Gatot.

Infografis Mengenal 8 Fungsi Keluarga
Infografis Mengenal 8 Fungsi Keluarga. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya