Pengamat: Sekolah Partai PDIP Lahirkan Kader Pancasila yang Tidak Mudah Korupsi

Ujang juga menilai, sekolah partai yang dibangun PDIP bisa menjadi bekal bagi calon kepala daerah maupun calon anggota legislatif saat terpilih.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Jan 2023, 16:55 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2023, 16:47 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberikan pengarahan di Sekolah Partai DPP PDIP
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberikan pengarahan di Sekolah Partai DPP PDIP Lenteng Agung, Jakarta, Minggu (30/10/2022). (Liputan6.com/ Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin menilai sekolah partai yang dibangun PDI Perjuangan (PDIP) merupakan hal yang sangat positif. Terlebih PDIP konsisten menggelar sekolah partai bagi para calon kepala daerah maupun calon anggota legislatif.

Hal itu tentu sesuai arahan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang ingin kader-kader partai dipersiapkan secara matang guna menghadapi Pemilu.

"Memang PDIP secara konsisten, besar-besaran melakukannya (sekolah partai bagi calon kepala daerah dan calon anggota legislatif), itu juga menjadi sesuatu yang bagus dan positif," kata Ujang saat dihubungi, Rabu (4/1/2023).

Ujang juga menilai, sekolah partai yang dibangun PDIP bisa menjadi bekal bagi calon kepala daerah maupun calon anggota legislatif saat terpilih.

Terlebih, dalam sekolah partai, PDIP diberikan sejumlah materi berupa tes psikologis, materi ideologi partai, pembekalan Pancasila hingga materi tentang pencegahan korupsi.

"Calon kepala daerah maupun bakal calon anggota legislatif butuh pengetahuan, butuh penggemblengan secara ideologi. Dan itu harus diberikan teoritik, secara konseptual bagi calon kepala daerah maupun calon anggota legislatif dari PDIP di sekolah partai itu," papar Ujang.

Ujang pun berharap, bahwa dari sekolah partai PDIP bisa menghadirkan dan melahirkan kader-kader partai yang ada di legislatif maupun eksekutif, memiliki wawasan Pancasila, global hingga tak tergiur berbuat korupsi.

"Karena kalau hanya calon kepala daerah maupun calon anggota legislstif, kalau otaknya kosong nggak punya pengetahuan politik dan pemerintahan, itu bahaya dan repot. Itu tidak bagus," terang Ujang.

"Dan bagus-bagus saja sekolah partai PDIP dilakukan secara konsisten dan berdasarkan pada materi-materi yang berdasarkan ilmiah," jelas Ujang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Seleksi Bakal Caleg

 

Diketahui, PDIP akan memasuki usia ke-50 tahun pada 10 Januari 2023 mendatang. Partai berlambang banteng moncong putih itu pun terus konsisten menggelar sekolah partai bagi para calon kepala daerah maupun calon anggota legislatif untuk maju pada Pemilu.

Menghadapi Pemilu 2024, PDIP juga telah membuka tahapan seleksi bakal caleg yang diikuti oleh 27.802 peserta dari seluruh Indonesia. Adapun materi yang telah diberikan berupa materi antikorupsi hingga psikotes.

Infografis Sentilan Sekjen PDIP Usai NasDem Deklarasi Capres 2024. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Sentilan Sekjen PDIP Usai NasDem Deklarasi Capres 2024. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya