Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan dukungan kegiatan bakti sosial di sejumlah daerah wilayah provinsi setempat, yang diawali dari Pulau Bawean pada Februari 2023.
"Rencananya, Grup Eyelink mengawali kegiatan tersebut pada awal bulan Februari 2023 dengan menargetkan sebanyak 300 pasien di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik," katanya di Surabaya, dilansir dari Antara, Sabtu (14/1/2023).
Baca Juga
Mantan Menteri Sosial itu memastikan Grup Eyelink bersama Perdami dan Komatda selanjutnya akan berkolaborasi untuk merancang baksos pelayanan operasi katarak yang lebih luas lagi di berbagai wilayah Jatim di sepanjang tahun 2023.
Advertisement
Sehari sebelumnya, Jumat (13/1) Grup Eyelink bersama Perdami dan Komatda yang dipimpin Prof Dr Nila Moeloek telah menyampaikan rencana baksos operasi katarak tersebut, yang ditemui Gubernur Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Dalam kesempatan itu diungkapkan bahwa operasi katarak sangat dibutuhkan masyarakat, khususnya bagi penderita atau pasien yang belum memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Katarak adalah penyakit mata yang disebabkan oleh paparan ultraviolet ataupun penyakit diabetes, hipertensi, dan faktor lain.
Meskipun katarak bukan penyakit menular tetapi dampaknya akan berakibat fatal bagi penderitanya, bahkan bisa menyebabkan kebutaan.
Karenanya, Gubernur Khofifah berharap kegiatan operasi katarak akan lebih sering dilakukan sehingga dapat menurunkan angka kebutaan di Jawa Timur.
"Kita berharap yang dilakukan Eyelink bersama Prof Nila, berkolaborasi dengan Perdami dan Komatda bisa menginspirasi lebih banyak lagi pihak untuk ikut serta dalam memerangi kebutaan di Jawa Timur," harapnya.
Gandeng Pihak Lain
Gubernur Khofifah rencananya akan menggandeng beberapa pihak lainnya dalam pelaksanaan baksos pelayanan operasi katarak di berbagai daerah Jatim. Sehingga akan lebih banyak lagi masyarakat penderita mata katarak yang akan dibantu.
"Bisa kami komunikasikan dengan Pangkoarmada II TNI AL. Mereka punya kapal dan dokter yang mungkin juga bisa membantu," ucapnya.
Advertisement