Liputan6.com, Surabaya - Festival Cap Go Meh 2023 di kawasan Kya-Kya Surabaya berlangsung meriah. Sembari mengenakan payung maupun jas hujan, para pengunjung terlihat menikmati nuansa pecinan dengan menyerbu sejumlah stan makanan, bahkan tak sedikit yang berswa foto.
Salah seorang pengunjung, Christian, mengaku tak mempermasalahkan kondisi hujan yang mengguyur lokasi Festival Cap Go Meh.
Advertisement
"Tidak masalah hujan, soalnya memang ingin datang ke sini. Tadi berangkat tidak hujan, baru sampai sini hujannya," kata dia, Minggu (13/2/2023), dikutip dari Antara.
Selain menikmati suasana pecinan, warga Ngagel Surabaya tersebut juga ingin berwisata kuliner.
"Ini mau beli makan, banyak orang jualan makanan juga," ujarnya.
Namun, sejumlah pengunjung ada yang memilih untuk berteduh di bawah atap ruko hingga menunggu hujan reda.
Nuansa pecinan semakin semarak dengan adanya tabuhan alat musik drum dari atas panggung.
Seorang pengunjung lainnya, Pratama, mengaku hujan tak jadi penghalang baginya untuk datang ke lokasi festival, sebab dia sudah tak sabar mencicipi beragam kuliner yang dihadirkan.
"Ingin beli makan, surga kuliner di sini apalagi hujan begini cari makanan yang hangat-hangat enak," kata warga Siwalankerto tersebut.
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata Kota Surabaya Wiwiek Widayati mengatakan Festival Cap Go Meh yang digelar kali ini bukan sekadar perayaan Tahun Baru Imlek, tapi juga untuk menarik masyarakat berkunjung ke Kembang Jepun.
Berbagai Pertunjukan
"Ada berbagai pertunjukan menarik yang melibatkan 200 peserta parade dari komunitas Tionghoa asal Surabaya," kata dia.
Menurut Wiwiek, hal itu sejalan dengan keinginan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang ingin menghidupkan kawasan pecinan dan menggencarkan multikultural.
"Kami juga berkolaborasi dengan komunitas Tionghoa untuk memeriahkan Festival Cap Go Meh 2023," tuturnya.
Advertisement