Tidak Lagi Terlihat Letusan, Status Gunung Raung Turun Jadi Normal Level I

Badan Geologi Kementerian ESDM RI menurunkan status Gunung Raung yang berada di perbatasan tiga kabupaten yaitu Kabupaten Banyuwangi, Jember dan Bondowoso turun dari waspada level II menjadi normal level I sejak tanggal 2 Mei 2023.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 03 Mei 2023, 00:07 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2023, 00:07 WIB
Penampakan secara visual Gunung Raung (Istimewa)
Penampakan secara visual Gunung Raung (Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi Badan Geologi Kementerian ESDM RI menurunkan status Gunung Raung yang berada di perbatasan tiga kabupaten yaitu Kabupaten Banyuwangi, Jember dan Bondowoso dari waspada level II menjadi normal level I sejak 2 Mei 2023.

“Turun status dari Waspada level II ke normal level I sejak hari ini tangal 2 Mei 2023,” ujar Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, Mukijo Selasa (2/5/2023).

Kata Mukijo, turunya status Gunung Raung karena secara umum daei pengamatan visual tidak terlihat adanya erupsi dan mengeluarkan abu vulkanik.

“Secara visual asap yang muncul umumnya putih tipis, itu menunjukan bahwa hembusan asap tidak membawa material abu. Karena sudah tidak terlihat letusan,”tambah Mukijo

Meski demikian aktivitas Gunung Raung masih menyisakan tremor tapi kecil. Tremor masih ada kemungkinan dari sisa energi pada erupsi sebelumnya.

“Potensi ancaman bahaya saat ini berupa erupsi freatik yang tiba- tiba tanpa didahului peningkatan kegempaan yang signifikan. Tapi sebenarnya masih terbatas di dalam kawah,”papar Mukijo

Dengan turunya tingkat aktivitas Gunung Raung dari waspada Level II ke Normal Level I, masyarakat, pendaki maupun wisatawan  tetap tidak diperbolehkan mendekati kawah Gunung Raung.

“Meski sudah normal pendaki tetap tidak diperbolehkan untuk mendakiti bibir kawah apalagi turun ke dasar kawah, dilarang radius 500 meter hingga 1 kilometer,” tambahnya.

Sementara itu, kata Mukijo, terkait perkembangan  tentang aktivitas Gunung Raung, diharap  masyarakat untuk tetap mengikuti arahan  dari instasi terkait.

“Masyaakat diimbau untuk tetap mengikuti arahan dari BPBD, maupun pemerintah setempat terkait perkembangan status Gunung Raung,”pungkasnya

Gunung Api Tua

Dalam catatan PVMBG, keunikan dari puncak Gunung Raung adalah kalderanya yang memiliki kedalaman sekitar 500 meter, selalu berasap, dan sering menyemburkan api.

Gunung Raung termasuk gunung api tua dengan kaldera di puncaknya dan dikelilingi oleh banyak puncak kecil, sehingga menyuguhkan pemandangan yang menakjubkan dan indah.

Sejarah kegiatan Gunung Raung yang pertama kali diketahui terjadi pada tahun 1586, berupa letusan dahsyat melanda beberapa daerah dan terdapat korban manusia.

Karakter letusan Gunung Raung bersifat eksplosif seperti yang terjadi pada tahun 1586, 1597, 1638, 1890, 1953, dan 1956, menghasilkan abu yang dilontarkan ke udara dan pernah terjadi awan panas yang meluncur menyelimuti sebagian tubuh gunung apinya pada tahun 1953.

Sedangkan, bahaya utama letusan atau bahaya primer Gunung Raung berupa luncuran awan panas dan lontaran piroklastik.

 

Infografis 7 Tips Naik Gunung Minim Sampah
Infografis 7 Tips Naik Gunung Minim Sampah. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya