Liputan6.com, Surabaya - Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim Syamsudin mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan 1.488 titik lokasi untuk Salat Idul Adha pada Rabu 28 Juni 2023.
Syamsudin mengatakan, dari 38 kabupaten/kota Jatim, titik pelaksanaan Salat Idul Adha terbanyak di Lamongan, Sidoarjo dan Surabaya. Sedangkan paling sedikit ada di kepulauan Madura, karena masing-masing kabupaten tidak lebih dari 20 titik.
"Paling banyak lebih dari 100 titik, Lamongan 250 titik, Sidoarjo 120, Surabaya 105 titik. Sedangkan Kabupaten Bangkalan 10 titik, Sampang enam lokasi, paling sedikit kota Batu tiga lokasi, kalau Malang Raya 90 an titik," ujarnya, Senin (26/6/2023).
Advertisement
Selain itu, lanjut Syamsudin, pihaknya juga sudah menyiapkan pembagian daging kurban yang akan didistribusikan dengan cara berbeda untuk daerah-daerah terpencil dan akan dikemas dalam bentuk makanan kaleng.
"RendangMu, SotoMu, ini yang akan dibagi ke daerah 3T. Sehingga tidak harus dimanfaatkan saat hari tasyrik, jadi tidak harus dihabiskan (dikalengisasi)," ucapnya.
"Kita (juga) dorong umat kita ketika punya kelonggaran rejrki untuk berkorban dengan hewan ternak," pungkas Syamsudin.
Sementara itu, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah memastikan Hari Raya Idul Adha 10 Zulhijah 1444 H jatuh pada Rabu 28 Juni 2023.
Sejumlah warga Muhammadiyah telah menyiapkan sejumlah lokasi yang akan dijadikan tempat shalat Idul Adha nantinya.
Haedar Nashir Terima Kasih kepada Pemerintah
Sebelumnya, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan terima kasih kepada pemerintah dan Presiden Jokowi atas diakomodirnya usulan Iduladha 1444 H. Pemerintah beralasan, penambahan libur lebaran dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kerekatan keluarga dan mempercepat pemutaran ekonomi melalui wisata.
“Tapi secara spiritual itu Libur Iduladha selain terima kasih kepada pemerintah juga yang kedua kebijakan Presiden juga memberi makna bahwa perbedaan justru diwadahi dan diapresiasi oleh negara.” Kata Haedar.
Oleh karena itu, Haedar meminta sudah tidak perlu lagi dipertentangkan antara yang melaksanakan Salat Id tanggal 28 maupun 29 Juni 2023. Dia berharap perbedaan tidak lagi dipermasalahkan, mengingat pemerintah juga mengakomodasi perbedaan waktu pelaksanaan Iduladha 1444 H.
“Pemerintah sendiri justru sudah memberi kelonggaran untuk libur, bahkan fasilitas-fasilitas publik boleh digunakan untuk kegiatan Iduladha yang berbeda. Karena bukan hanya Muhammadiyah yang tanggal 28,” tuturnya.
Menghadapi perbedaan tentang pelaksanaan Iduladha 1444 H, PP Muhammadiyah menghimbau untuk menjaga toleransi. Bagi warga Muhammadiyah yang disekitarnya banyak yang melaksanakan tanggal 29 Juni, maka diharapkan untuk menyembelih hewan kurban dengan baik.
Haedar menambahkan, tidak menjadi soal jika penyembelihan hewan kurban dilakukan setelah tanggal 28 Juni, karena waktu penyembelihan hewan kurban bisa dilakukan pada Hari Tasyriq 11, 12 dan 13 Zulhijah atau 29, 30 Juni dan 1 Juli 2023.
Advertisement