BMKG Pasang Alat Geolistrik Deteksi Dentuman Misterius di Sumenep, Belum Bisa Simpulkan Sumber dan Penyebabnya

Koordinator Observasi dan Informasi BMKG Tretes Pasuruan Suwarto mengaku, pihaknya belum bisa menyimpulkan bunyi dentuman misterius yang ada di Desa Moncek Tengah Sumenep.

oleh Yusron FahmiDian Kurniawan diperbarui 14 Agu 2023, 16:24 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2023, 16:21 WIB
Bupati Sumenep Achmad Fauzi saat memeriksa sumur warga  yang menjadi lokasi munculnya dentuman misterius. (Istimewa)
Bupati Sumenep Achmad Fauzi saat memeriksa sumur warga yang menjadi lokasi munculnya dentuman misterius. (Istimewa)

Liputan6.com, Sumenep - Koordinator Observasi dan Informasi BMKG Tretes Pasuruan Suwarto mengaku, pihaknya belum bisa menyimpulkan bunyi dentuman misterius yang ada di Desa Moncek Tengah Sumenep.

Hal itu lantaran bunyi dentuman misterius itu tidak lagi terdengar. Begitu juga dengan getaran yang sempat dirasakan di sekitar lokasi juga tak terdeteksi.

"Kemarin (Minggu, 13 Agustus 2023) kita pasang alat untuk memeriksa getaran itu, untuk mendeteksi. Hanya memang saat kita tunggu tidak muncul suara dan getaran itu," ujarnya, Senin (14/8/2023).

Menurutnya, lantaran tak kunjung mendeteksi getaran, pihaknya pun mengaku tak bisa menyimpulkan penyebab suara aneh tersebut terjadi.

"Sehingga diperlukan metode lain untuk mencari tahu fenomena alam tersebut," ucapnya.

Metode yang akan dilakukan, kata Suwarto, ialah dengan memasang alat geolistrik. Yakni metode geofisika untuk mengetahui perubahan tahanan jenis lapisan batuan di bawah permukaan tanah dengan cara mengalirkan arus listrik Direct Current yang mempunyai tegangan tinggi ke dalam tanah.

"Pemasangan alat ini nanti akan dikerjakan oleh tim dari Tim Geologi ITN Malang. Ini untuk mengetahui kemungkinan asa rongga di bawah permukaan tanah. Kan kalau ada aliran air berarti ada rongga di dalamnya," tandas Suwarto.

Bupati Sumenep  Achmad Fauzi Wongsojudo meminta seluruh pihak untuk tidak cepat berspekulasi mengenai penyebab bunyi misterius yang ada di Desa Moncek Tengah, Kecamatan Lenteng.

Menurut Cak Fauzi, begitu Achmad Fauzi karib disapa, para ahli telah dikerahkan untuk memastikan penyebab dan asal bunyi. “Jangan dulu berspekulasi. Tahan diri. Apalagi sampai menyebarkan berita-berita hoaks. Biarkan para ahli bekerja. Kita tunggu saja hasilnya,” kata Cak Fauzi, Senin (14/8/2023).

Cak Fauzi mengatakan, tim dari BPBD Kabupaten Sumenep telah disiagakan untuk mengantisipasi potensi yang tidak diinginkan. Selain BPBD Kabupaten Sumenep, BMKG Jawa Timur dan peneliti dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) juga dikerahkan untuk memastikan penyebab dentuman.

“Insya Allah tidak ada apa-apa. Jadi lebih baik kita berdoa dan menunggu para ahli bekerja. Jangan mudah terpancing berita-berita menyesatkan,” imbau Cak Fauzi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tidak Ada Gua di Sekitar Lokasi

Suara Dentuman Misterius di Tanah
Viral Suara Dentuman Misterius dari Dalam Bumi di Sumenep (Sumber: Twitter/Mohneymaloloh2).

BPBD Sumenep memastikan tidak ada gua di radius tertentu dari sumber bunyi misterius di Desa Moncek Tengah. BPBD masih menunggu tim ahli menyelidiki bunyi tersebut.

Plt Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumenep Andy Ricky Kurniawan menyampaikan, pihaknya menerima laporan bunyi mestireius pada Sabtu (12/8). Saat itu, dirinya bersama 4 orang personel langsung menuju lokasi untuk melakukan asesmen awal.

“Tadinya kami asumsikan, khawatirnya ada gua di radius 2 kilo atau 4 kilo itu kemudian ada orang yang masuk dari situ tanpa sepengetahuan warga, lalu ada yang menggali," kata Andy.

Hasil penelusuran yang dilakukan timnya, juga disinkronkan dengan keterangan dari warga setempat, pada radius tersebut tidak ditemukan keberadaan gua yang memungkinkan menjadi sumber suara misterius.

Infografis Fakta-Fakta Menarik tentang Fashion
Infografis Fakta-Fakta Menarik tentang Fashion. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya