Musim Hujan Tiba, KAI Daop 9 Jember Pasang Alat Deteksi Daerah Rawan

PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 9 Jember melakukan sejumlah antisipasi menghadapi musim hujan yang sudah sering terjadi di beberapa wilayah mulai dari Pasuruan hingga Banyuwangi.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 15 Nov 2023, 18:00 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2023, 18:00 WIB
Petugas PT KAI Daop 9 Jember cek kondisi rel kereta api, untuk mengantaisipasi datangnya musim penghujan (Istimewa)
Petugas PT KAI Daop 9 Jember cek kondisi rel kereta api, untuk mengantaisipasi datangnya musim penghujan (Istimewa)

Liputan6.com, Jember PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 9 Jember melakukan sejumlah antisipasi menghadapi musim hujan di beberapa wilayah mulai dari Pasuruan hingga Banyuwangi.

Berbagai langkah dilakukan untuk meminimalisasi gangguan terhadap perjalanan kereta api seperti banjir, tanah longsor, tanah gerak maupun ambles pada jalur kereta api.

“KAI Daop 9 Jember melakukan pemeriksaan bersama dengan Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas 1 Surabaya untuk meninjau sejumlah daerah rawan antara Kalisat – Jember," ujar Pelaksana Harian Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Anwar Yuli Prastyo Rabu (15/11/2023).

Kegiatan ini sebagai bentuk komitmen Daop 9 Jember untuk menjaga perjalanan kereta api di seluruh area kerja KAI senantiasa lancar dan selamat.

Selain menyiagakan petugas selama 24 jam, untuk menghadapi musim penghujan dan dalam rangka persiapan Angkutan Natal 2023 dan Tahun baru 2024, Daop 9 Jember juga memanfaatkan teknologi dengan memasang sebuah alat Pendeteksi Daerah Rawan (Sidawan) pada lokasi daerah rawan longsor.

Alat tersebut merupakan inovasi yang dikembangkan oleh Jajaran Daop 9 Jember. Sidawan akan menginformasikan secara real time jika terjadi masalah pada jalur rawan tersebut, sehingga petugas dapat langsung melakukan tindakan.

“Di Wilayah Daop 9 Jember yang terbentang dari Pasuruan sampai dengan Ketapang, total ada 25 titik daerah rawan, dimana 13 lokasi merupakan daerah rawan banjir, untuk rawan longsor terdapat di 8 titik, sedangkan sisanya merupakan rawan amblesan pada jalur KA, batu longsor dan tanah gerak,” kata Anwar.

Disamping menyiagakan petugas dan memasang alat pendeteksi, KAI Daop 9 juga telah menempatkan Alat Material Untuk Siaga (Amus) di 8 lokasi, mulai dari Stasiun Pasuruan, Stasiun Probolinggo, Stasiun Klakah, Stasiun Tanggul, Stasiun Jember, Stasiun Kalisat, Stasiun Kalibaru dan Stasiun Ketapang.

Amus yang disiapkan tersebut berupa pasir dalam kantong karung, bantalan rel, perancah dari besi untuk penahan pondasi jalur, dan lainnya. Sejumlah peralatan ringan hingga alat berat seperti Multi Tie Tamper (MTT) dan Excavator juga disiagakan untuk merawat kondisi jalur rel agar tetap laik dilintasi kereta api.

KAI Juga Memangkas 126 Pohon

Penumpang melintas di Stasiun Kereta Api KAI. Dok KAI
Penumpang melintas di Stasiun Kereta Api KAI. Dok KAI

Menghadapi musim hujan ini pula, KAI melakukan pensterilan jalur dari pepohonan. Hingga November 2023, Daop 9 Jember telah melakukan pemangkasan sebanyak 126 pohon untuk menghindari terjadinya pohon tumbang di jalur rel yang dapat mengganggu perjalanan kereta api.

Selain itu juga dilakukan normalisasi drainase dan pembuatan talut penahan konstruksi jalur KA, sehingga dapat meminimalisasi kemungkinan gangguan di lokasi rawan tersebut.

“Tidak hanya kali ini saja, pengecekan jalur juga rutin dilakukan, baik dengan jalan kaki, menggunakan lori dressin, termasuk menempatkan petugas yang turut jalan di kabin masinis untuk dapat memantau kondisi jalur ,” kata Anwar.

Anwar mengatakan, bisnis transportasi pada hakikatnya adalah bisnis keselamatan dan pelayanan, sehingga upaya-upaya KAI untuk memitigasi gangguan di musim hujan ini diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap transportasi kereta api untuk mendukung konektivitas sehari-hari.

 

Infografis Jalur Kereta Api Indonesia
Begini jalur kereta api di seluruh Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya