Banyuwangi Targetkan 4 Juta Kunjungan Wisatawan Tahun Ini, Begini Jurusnya

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi menargetkan minimal 4 juta kunjungan wisatawan pada tahun 2024.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 20 Jan 2024, 18:06 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2024, 18:06 WIB
Basngring Underwater salah saatu destinasi wisata andalan di Banyuwangi (Istimewa)
Basngring Underwater salah saatu destinasi wisata andalan di Banyuwangi (Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi menargetkan minimal 4 juta kunjungan wisatawan pada tahun 2024.

Target minimal tersebut dipatok, karena Bumi Blmbangan memiliki sejumlah destinasi wisata favorit, sekaligus event-event Banyuwangi Festival berskala nasional bahkan internasional yang bisa menjadi modal dalam mendongkrak kunjungan wisatawan.

Terlebih pada 2023 target wisatawan di Banyuwangi sebesar 3,5 Juta kunjungan wisata.

“Jika tahun 2023 kita target bisa tercapai 3,5 juta kunjungan wisatawan, jadi di tahun depan yakni 2024 minimal bisa 4 juta kunjungan wisatawan domestik,” kata, Kepala Disbudpar Banyuwangi Muhammad Yanuarto Bramuda, Jumat (19/1/2024).

Selain modal keeksotisan alam dan event Banyuwangi, dalam mencapai target minimal yang dikatakan tersebut, Disbudpar telah menyiapkan langkah-langkah strategis dalam menarik dan menambah jumlah kunjungan wisatawan ke wilayah paling timur pulau Jawa ini.

Salah satunya yaitu dengan menargetkan Banyuwangi menjadi salah satu wisata dunia. Saat ini, dikatakan oleh Bram sapaan akrab Yanuarto Bramuda, jika Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bakal mengembangkan wisata kelas dunia Banyuwangi Bali Barat (BBB). 

Rencana pengembangan BBB ini salah satu tujuannya adalah untuk mengurangi beban wisata yang terlalu berat di wilayah Bali selatan. Konsepnya, akan dibangun infrastruktur untuk penguatan konektivitas antara Banyuwangi dengan kawasan Bali Barat.

“BBB ini menjadi kunci konektivitas dengan memangkas waktu menuju tempat wisata yang ada di Wilayah Bali Barat begitu pula sebaliknya,” ucap Bram.

“Pantai- pantai seperti Grand Watu Dodol, Bangsring Underwater dan kumpulnya di pulau Tabuhan, nanti bisa melompat ke wisata pantai yang ada di Bali Barat, begitu sebaliknya,” imbuhnya.

Selain itu, beberapa langkah lain telah disiapkan oleh pemerintah melalui Disbudpar dalam mempermudah akses perjalanan menuju ke Banyuwangi. Saat ini Bram, menuturkan Bumi Blambangan akan membuat rute pelayaran Internasional selain juga kembali membuka flight rute Internasional di Bandara Internasional Banyuwangi. 

Kapal Yacth Bisa Sandar di Banyuwangi

Kawasan Destinasi Wisata Pulau Merah Banyuwangi (Istimewa)
Kawasan Destinasi Wisata Pulau Merah Banyuwangi (Istimewa)

“Kita telah melakukan penjajakan kerjasama Bupati Banyuwangi dengan Australia, dalam pengembanganan Yacth Sister City. Harapannya kapal yacht yang ada di kota Perth Australia bisa langsung singgah ke Banyuwangi,” tandasnya. 

“Hal ini bisa menghidupkan pantai Marina Boom manjadi dermaga yacht internasional,” tambah Bram.

Kolaborasi dan koordinasi antara Pemerintah Banyuwangi bersama Kemenparekraf juga terkait penambahan flight dari kota-kota penting menuju Banyuwangi. Hal itu perlu dilakukan menilik Bandara Internasional Banyuwangi pernah melayani 6 kali flight dan sekarang hanya 3 kali flight.

Penambahan tersebut melayani rute Internasional dari Australia ke Banyuwangi, atau dari kota-kota luar negeri di lain ke Banyuwangi. 

“Kita prediksi tahun 2024 ada peningkatan jumlah wisatawan sebanyak 20 persen hingga 40 persen,” cetus Bram. 

 

Infografis Destinasi Wisata Berkelanjutan di Indonesia dan Dunia
Infografis Destinasi wisata berkelanjutan di Indonesia dan dunia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya