BMKG Juanda Imbau Warga Jatim Waspada Cuaca Ekstrem hingga 3 Maret 2024

Masyarakat Jawa Timur yang berada di wilayah perbukitan dan dataran tinggi diimbau selalu waspada cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi.

oleh Zainul Arifin diperbarui 28 Feb 2024, 07:04 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2024, 07:04 WIB
Ilustrasi Cuaca Buruk
Simak penjelasan terkait TMC yang kerap dilakukan di Indonesia saat cuaca sedang ekstrem. (pexels.com/Tom Fisk)

Liputan6.com, Malang - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Sidoarjo, mengimbau seluruh lapisan masyarakat di Jawa Timur agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem selama sepekan ke depan yakni 26 Februari sampai 3 Maret 2024.

Kepala BMKG Juanda, Taufiq Hermawan, mengatakan potensi cuaca ekstrem dapat menyebabkan berbagai bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat, tanah longsor, angin kencang, putting beliung sampai hujan es.

“Saat ini wilayah Jawa Timur telah memasuki puncak musim hujan,” kata Taufik.

Dia menambahkan, suhu muka laut di perairan Jawa Timur yang hangat mengakibatkan peningkatan pasokan uap air di atmosfer. Pola pertemuan angin di sepanjang wilayah Jawa Timur serta didukung kondisi atmosfer yang labil dan lembab mulai lapisan bawah hingga atas.

Hal itu menyebabkan penumpukan massa udara basah sehingga terbentuk awan-awan konvektif yang masif di wilayah Jawa Timur. Fenomena itu yang berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem di sebagian besar daerah di provinsi ini.

Daerah yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem yakni Bangkalan, Banyuwangi, Kota Batu, Kota/Kabupaten Blitar, Bojonegoro, Gresik, Jombang, Kota/Kabupaten Kediri, Lamongan, Lumajang, Kota/Kabupaten Madiun, Magetan, Ponorogo, Kota/Kabupaten Malang.

Surabaya, Kota/Kabupaten Mojokerto, Nganjuk, Ngawi, Pamekasan, Kota/Kabupaten Pasuruan, Sampang, Sidoarjo, Situbondo, Sumenep, Trenggalek, Tuban, Tulungagung, Kota/Kabupaten Probolinggo, Bondowoso, Jember, Pacitan.

BMKG Juanda mengimbau seluruh masyarakat di wilayah itu agar selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem. Termasuk potensi bencana hidrometeorologi sebagai dampaknya.

Wilayah Rawan Bencana

Cuaca Ekstrem Diperkirakan hingga Akhir Oktober
Kendaraan melintas saat hujan di Pedesterian Kawasan Bundaran HI, Jakarta, Sabtu (15/10/2022). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan adanya potensi cuaca ekstrem terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia pada 15 hingga 21 Oktober 2022. Karena kondisi atmosfer di wilayah Indonesia masih cukup kompleks dan dinamis untuk sepekan kedepan, yang dipengaruhi oleh fenomena atmosfer global, regional ataupun lokal. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

BMKG Juanda juga mengimbau instansi pemerintah turut serta meningkatkan kewaspadaan masyarakat. Terutama di wilayah yang memiliki topografi curam maupun bergunung dan tebing perbukitan agar lebih waspada.

Kawasan seperti itu rentan mengalami banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang akibat yang ditimbulkan cuaca ekstrem. Masyarakat bisa memantau perkembangan kondisi cuaca berdasarkan citra radar cuaca WOFI di laman resmi BMKG Juanda.

Di wilayah Kabupaten Malang, bencana tanah longsor saat hujan lebat disertai petir terjadi di Jalan Rajekwesi, Kalipare, pada Senin, 26 Februari 2024 kemarin. Dampaknya, badan jalan sepanjang 20 meter ambrol kena longsor.

 

Infografis Waspada Cuaca Ekstrem di Indonesia Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2023. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Waspada Cuaca Ekstrem di Indonesia Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2023. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya