DPRD Evaluasi Layanan Kesehatan di Kota Malang Usai Kasus Warga Meninggal Diduga Ditolak RS Hermina

Legislatif mendorong Pemerintah Kota Malang membentuk Sistem Informasi Kesehatan pasca ramai dugaan RS Hermina tak menangani pasien kritis sehingga meninggal

oleh Zainul Arifin diperbarui 21 Mar 2024, 15:05 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2024, 15:05 WIB
Tiga Taman Peninggalan Kolonial Belanda di Kota Malang
Alun - alun Tugu atau Taman Tugu Malang tepat di depan Balai Kota Malang(Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Malang - Komisi D DPRD Kota Malang menyebut tak ada insiden penolakan pasien di RS Hermina. Peristiwa itu sempat ramai disebut jadi penyebab seorang warga meninggal dunia karena tak tertangani ketika kesehatannya kritis.

Legislator juga mendorong secepatnya dibentuk sistem informasi kesehatan. Hal itu hasil evaluasi setelah digelar rapat dengar pendapat antara DPRD Kota Malang, perwakilan RS Hermina dan Dinas Kesehatan setempat.

"Ada penolakan atau tidak, tadi kami tidak mendengar ada informasi itu," kata Ketua Komisi D DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Siraduhita, Rabu, 3 Maret 2024.

Menurut dia, legislatif tak akan masuk ke ranah dugaan penolakan pasien. Sebab peristiwa itu didalami oleh kepolisian. Dewan menyerahkan sepenuhnya proses yang tengah berjalan itu. Tapi peristiwa itu tetap jadi evaluasi penting.

"Manajemen RS Hermina harus memberi pelayanan lebih optimal, begitu juga rumah sakit lainnya," tutur politisi PDI Perjuangan ini.

Peristiwa itu harus juga jadi evaluasi bagi semua fasilitas layanan kesehatan baik negeri maupun swasta. Dewan merekomendasikan segera dibangunnya Sistem Informasi Kesehatan yang terintegrasi di Kota Malang.

Menurut dia, sistem itu bisa memudahkan masyarakat untuk mengakses dan alur layanan kesehatan di Kota Malang. Misalnya, informasi rumah sakit yang penuh atau kosong termasuk ambulans. Sehingga layanan dasar ini bisa menjangkau masyarakat.

"Semua fasyankes wajib memiliki standar operasional prosedur penanganan pasien. Sepengetahuan kami, semua punya itu," ujar dia.

Tunggu Penyelidikan Kepolisian

Legislator Evaluasi Layanan Kesehatan di Kota Malang Pasca Dugaan Insiden RS Hermina
Anggota DPRD Kota Malang bersama manajemen RS Hermina dan Dinas Kesehatan usai rapat dengar pendapat pada Rabu, 20 Maret 2024 (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Direktur RS Hermina, Wenni Retnosari membantah ada penolakan pasien dan hal itu juga diakui oleh pihak keluarga pasien. Namun dia mengakui perlu ada perbaikan layanan di rumah sakitnya.

"Kami perbaiki komunikasi intens ke pasien untuk mitigasi resiko," ujar dia.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Husnul Muarif, mengatakan dari keterangan awal RS Hermina telah bertindak atau memberi penanganan pasien. Namun secara keseluruhan akan menunggu hasil pendalaman kepolisian.

"Kepolisian mendalami peristiwa ini berdasarkan informasi dari semua pihak. Jadi tunggu saja hasilnya,' ujar dia.

RS Hermina beberapa waktu lalu jadi sorotan setelah seorang warga meninggal. Disebut-sebut nyawa pasien itu tak tertolong ketika dibawa ke RA Saiful Anwar setelah sebelumnya tak ditangani di RS Hermina.

Infografis 22 Titik Rawan Macet di Tol Trans Jawa Saat Mudik Lebaran 2023. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 22 Titik Rawan Macet di Tol Trans Jawa Saat Mudik Lebaran 2023. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya