Liputan6.com, Lumajang - Gunung Semeru yang mempunyai ketinggian 3676 meter di atas permukaan laut ( mdpl) itu kembali erupsi dengan tinggi letusan mencapai 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu (19/6/2024).
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada Rabu 19 Juni 2024 pada pukul 05.55 Wib," ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto.
Baca Juga
Kata dia, kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya, dan saat laporan tersebut dibuat, erupsi masih berlangsung.
Advertisement
Berdasarkan data petugas pos pengamatan Gunung Semeru yang berada di Perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang itu sudah lima kali erupsi sejak pukul 00.00 Wib hingga pukul 06.00 Wib.
Erupsi pertama terjadi pukul 00.18 Wib, kemudian 00.28 Wib, dan erupsi ketiga terjadi pada pukul 00.36 Wib. Ketiga erupsi tersebut secara visual tidak dapat teramati karena tertutup kabut
Erupsi keempat terjadi pada pukul 05.29 Wib dengan melontarkan abu vulkanik setinggi 500 meter di atas puncak atau 4.176 mdpl, dan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya.
Selanjutnya erupsi kelima terjadi pukul 05.55 wib dengan tinggi letusan gunung tertinggi di Pulau Jawa itu teramati sekitar 600 meter di atas puncak kawah Jonggring Saloko.
Pengamatan kegempaan Gunung Semeru pada Rabu pukul 00.00-06.00 Wib tercatat 49 kali gempa letusan/erupsi, tiga kali gempa guguran, satu kali gempa embusan, dan dua kali gempa tektonik jauh.
Â
Berstatus Siaga atau Level III
Gunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III, sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari pucak
Kemudian di luar jarak tersebut masyarakat juga diimbau tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai pada sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 Km dari puncak.
Warga juga dilarang beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah/ puncak Gunung Api Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.
Masyarakat juga diminta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembaga yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan. , Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai- sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Advertisement