Pengertian
Benda asing pada esofagus atau kerongkongan adalah benda yang tajam ataupun tumpul yang tersangkut dan terjepit di esophagus. Benda tersebut dapat berupa makanan yang tertelan baik secara sengaja atau tidak sengaja tertelan.
Esofagus atau kerongkongan merupakan bagian dari sistem pencernaan yang menghubungkan bagian mulut dengan lambung. Kondisi ini dapat terjadi pada semua umur. Meski demikian, kejadian ini lebih sering terjadi pada anak 6 bulan sampai 6 tahun karena proses menelan yang belum baik.
Jika benda asing yang tertelan tidak menimbulkan sumbatan total, biasanya tidak dianggap sebagai kasus emergensi. Namun jika benda asing menyebabkan sumbatan total, seperti tersedak makanan yang konsistensinya padat dan belum lumat, maka keadaan ini merupakan keadaan darurat yang memerlukan penanganan segera.
Diagnosis
Penentuan diagnosis terhadap benda asing pada esofagus dilakukan lewat serangkaian wawancara medis dan pemeriksaan fisik. Untuk kasus yang terjadi pada anak, dokter akan menanyakan adanya kemungkinan orang tua pernah melihat anaknya memasukkan benda ke dalam mulut.
Sedangkan untuk kasus yang terjadi pada orang dewasa, biasanya dokter akan menanyakan riwayat penggunaan gigi palsu. Sebab, terkadang tanpa disadari, gigi palsu dapat terlepas dan tertelan.
Pada pemeriksaan fisik, dokter dapat melakukan pengecekan terhadap beberapa hal. Antara lain:
- Kekakuan dan nyeri lokal di sekitar leher
- Sesak nafas
- Adanya robekan
- Suara seperti mendengkur atau bunyi benda yang bergetar
Gejala
Gejala yang mungkin timbul dalam kasus benda asing pada esofagus tergantung dari beberapa hal. Antara lain ukuran, bentuk, jenis benda asing, dan lokasi tersangkutnya.
Tanda-tanda yang biasanya dirasakan adalah:
- Timbul nyeri di daerah leher
- Timbul rasa nyeri di punggung
- Merasa seperti tercekik
- Sulit menelan (disfagia), bervariasi tergantung dari ukuran dan bentuk benda asing
- Sesak nafas
- Mengorok
Penyebab
Penyebab benda asing pada esofagus, dapat disebabkan karena banyak hal. Penyebab pada anak antara lain:
- Gangguan bentuk dan fungsi esofagus akibat bawaan lahir
- Belum tumbuhnya gigi graham untuk mengunyah dengan baik, sehingga makanan kurang lunak untuk ditelan
- Koordinasi proses menelan dan otot-otot kerongkongan yang belum sempurna pada kelompok usia 6 bulan sampai 1 tahun
- Retardasi (keterbelakangan) mental
- Gangguan tumbuh kembang dan penyakit-penyakit gangguan fungsi saraf lain
- Kebiasaan memasukkan benda asing dalam mulut
Sedangkan penyebab pada dewasa antara lain:
- Pemasangan gigi palsu yang kurang baik
- Kehilangan sensasi rasa (tactile sensation) dari palatum (langit-langit)
- Adanya penyakit-penyakit esofagus yang menimbulkan gejala kesulitan menelan kronis, yaitu esofagitis refluks, akhalasia (ganguan kemampuan untuk menelan), karsinoma (kanker)
- Cara mengunyah yang salah
- Mabuk
- Intoksikasi (keracunan)
Pengobatan
Pengobatan benda asing pada esofagus dapat dilakukan berupa tindakan untuk mengeluarkan benda tersebut dan mencegah komplikasi yang lebih buruk.
Prosedur mengeluarkan benda asing tersebut bisa berupa tindakan esofagoskopi dengan memakai penjepit yang sesuai. Kemudian dilakukan esofagoskopi ulang untuk menilai kelainan-kelainan esofagus yang telah ada sebelumnya.
Untuk benda asing tajam yang tidak bisa dikeluarkan dengan tindakan esofagoskopi biasanya akan dilakukan pembedahan sesuai lokasi benda asing tersebut. Bila dicurigai terdapat lubang kecil, maka perku dilakukan pemasangan pipa nasogaster (hidung menuju lambung) agar penderitanya tidak menelan.
Benda asing tajam yang telah masuk ke dalam lambung dapat menyebabkan robekan esofagus. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi sebaik-baiknya untuk melihat bila ada perlukaan dini.
Bila letak benda asing menetap selama 2x24 jam maka benda asing tersebut harus dikeluarkan secara pembedahan.
Pencegahan
Untuk mecegah kejadian adanya benda asing pada esofagus, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan. Di antaranya adalah:
- Mengawasi benda-benda kecil di sekitar anak Anda
- Memberikan anak-anak makanan sesuai dengan usianya
- Tidak menggunakan gigi palsu saat tidur
- Menggunakan gigi palsu sesuai dengan ukuran mulut
- Menghindari kebiasaan ‘memegang’ benda dengan mulut
- Berhati-hati dalam mengkonsumsi ikan, terutama yang berduri kecil
- Menghindari konsumsi minuman beralkohol
Berita Terbaru
38 Tips Semangat Pagi untuk Memulai Hari dengan Penuh Energi
Indomobil Group Gandeng PLN Icon Plus Percepat Adopsi Kendaraan Listrik di Indonesia
Survei: Orang Jepang Paling Tak Puas dengan Kehidupan Seks Mereka
Mengenal PET Scan, Uji Pencitraan yang Dilakukan Vidi Aldiano untuk Tahu Kondisi Kanker
Tips Menghindari Bullying: Panduan Lengkap untuk Menciptakan Lingkungan yang Aman
8 Potret Lawas Nissa Sabyan dan Ayus Pasca Isu Selingkuh, Kini Sah Menikah
BFI Finance Sebut 2025 Jadi Tahun Menarik Bagi Industri Pembiayaan
Total Aset ETF Bitcoin Tembus Rp 1.591 Triliun
Link Live Streaming BRI Liga 1 Persebaya Surabaya vs Persija Jakarta, Jumat 22 November 2024 Pukul 15.30 WIB di Indosiar dan Vidio
Menggali Keunikan Kerupuk Melarat, Masuk Daftar Oleh-Oleh Khas Cirebon
YouTube Music Recap 2024 Datang Lebih Awal, Hadir dengan Fitur Interaktif Baru
Prabowo Bawa Oleh-Oleh Investasi Rp 135,2 Triliun dari Inggris