Garam hingga Sisir, 8 Benda Sehari-Hari Ini Bisa Jadi Penyelamat Saat Darurat

Liputan6.com, Jakarta - Hal yang buruk bisa jadi kapan saja dan di mana saja. Segala upaya preventif dikerahkan untuk terhindar dari kondisi yang tidak diinginkan. Atau kala darurat.

Sebenarnya ada hal mudah yang membuat Anda dapat selamat dari kondisi terjebak atau darurat, yaitu membawa sejumlah benda yang dapat membantu saat bepergian.

Selalu sediakan benda-benda tersebut di tas. Apa saja?

Dikutip dari Bright Side, Jumat (24/9/2021), berikut ini benda sederhana yang bisa Anda bawa untuk bertahan dalam keadaan darurat:

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Selain untuk penyedap makanan, garam juga bisa dijadikan alat pelindung. Saat dalam bahaya, lempar segenggam garam ke wajah penyerang, bidik ke mata. Upaya ini akan memberikan sedikit waktu untuk Anda melarikan diri.

Selain itu, jika Anda terjebak di atas es atau permukaan yang licin dan sulit untuk berjalan, lemparkan garam untuk menciptakan daya tarik. Kemudian pergilah ke tempat yang lebih aman.

Barang ini dapat digunakan sebagai distraksi saat dirampok. Saat melarikan diri, lempar dompet palsu agar pencuri berhenti untuk mengambilnya. Anda dapat lolos dari kejaran dengan aman dan tidak kehilangan barang lain yang lebih berharga, seperti dokumen penting atau uang.

Botol transparan ini dapat digunakan lagi, lebih dari sekedar alat ramah lingkungan yang trendi.

Botol ini dapat membantu Anda membasmi kuman di air minum. Ada penelitian yang menunjukkan bahwa air yang ditempatkan di bawah sinar UV selama 6 jam menjadi bebas dari sebagian kuman, termasuk Escherichia coli (bakteri penyebab diare).

Selain itu, botol tidak sekali pakai dapat dengan cepat menjadi alat perlindungan diri. Pasang ke ikat pinggang dan putarlah dengan cepat sehingga botol dapat menyerang orang yang berada di dekat Anda.

Kenakanlah jam tangan di dalam kepalan tangan Anda di sepanjang buku-buku tengah jari Anda. Upaya ini dapat menjadi perlindungan diri saat memecahkan kaca untuk melarikan diri dari suatu ruangan.

Tidak hanya itu, jam tangan juga akan sangat berguna untuk digunakan jika tersesat di alam.

Dengan fungsi utama sebagai petunjuk waktu, Anda mendapat informasi tentang berapa banyak waktu yang tersisa sampai matahari terbenam, kapan harus membangun atau menemukan tempat berlindung di malam hari, atau berapa lama Anda berada di dalam air.

Sepertinya Anda sudah membawa sisir rambut di tas Anda. Namun, selain sebagai alat kecantikan yang praktis, benda ini juga dapat dijadikan sebagai alat pelindung. Gunakanlah untuk menyerang penjahat, pukul ke arah wajah. Utamakan mengenai mata.

Banyak pula sisir rambut model kembung yang dapat digunakan untuk menyembunyikan uang atau salinan kartu identitas. Model sisir seperti itu umumnya terdapat bagian yang dapat dibuka dan ditutup. Jika seseorang ingin mengambil barang berharga milik Anda, dia tidak akan berpikir untuk mengambil sisir rambut.

Benda ini sangat ringan untuk di bawa di dalam tas dan dokter gigi Anda akan senang jika Anda menggunakannya secara rutin, bahkan di luar rumah. Selain itu, benang gigi dapat digunakan untuk banyak hal.

Anda dapat menggunakannya untuk mengamankan perban luka, memotong makanan, membuat tali sepatu darurat, menangkap ikan atau bahkan mengikat seseorang. Banyak sekali potensi dalam benda sekecil itu.

Umumnya tas Ziplock dibuat dengan bahan tahan air sehingga dapat digunakan untuk melindungi barang berharga dari air. Ada kasus ponsel disimpan dalam sesuatu yang tahan air dapat menyelamatkan hidup seseorang.

Dalam kehidupan sehari-hari, Anda dapat menyimpan kertas seperti informasi kesehatan atau nomor kerabat jika dibutuhkan dalam keadaan darurat.

Anda dapat menggunakan botol kecil yang dapat diisi ulang untuk menyimpan air dan sabun, atau bahkan air pedas.

Benda ini memiliki fungsi yang mirip seperti semprotan merica (pepper spray). Bidik bagian mata penyerang untuk membutakannya, sementara Anda lari ke tempat yang aman.

Penulis: Anastasia Merlinda